Facebook
Twitter

SEJARAH SINGKAT
BRIGADE INFANTERI 3/TRI BUDI SAKTI

TERBENTUKNYA SATUAN

Dengan telah berdirinya komplek militer di daerah Kariango pada tahun 1980 maka komplek ini dijadikan sebagai kesatrian Markas Komando Grup 3 Kopassandha. Komandan Grup 3 Kopassandha berturut – turut dibawah pimpinan Kolonel Inf Sintong Panjaitan dan Kolonel Inf Soeparno. K, unsur – unsur Grup 3 Kopassandha terdiri dari :
1) Markas Komando.
2) Detasemen Tempur 31.
3) Detasemen Tempur 32.
4) Detasemen Tempur 33.

Dengan keluarnya Keputusan pimpinan ABRI tentang penyederhanaan organisasi TNI AD, maka pada tanggal 6 Maret 1985 Grup 3 Kopassandha diorganisasikan kembali menjadi Brigif 3 Linud Kopassus dibawah pimpinan Kolonel Inf Tarub, Unsur – unsur Brigif 3 Linud Kopassus terdiri dari :

1) Madenma Brigif 3 Linud.
2) Yonif 1 Linud.
3) Yonif 2 Linud.

Sejalan dengan perkembangan organisasi dilingkungan TNI AD maka pada tahun 1986 berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI AD, Brigif 3 Linud Kopassus secara administrasi menjadi salah satu unsur tempur Kostrad dengan sebutan Brigif Linud 3/Tri Budi Maha Sakti yang unsur – unsurnya terdiri dari :

1) Madenma Brigif Linud 3 / Tri Budi Maha Sakti.
2) Yonif Linud 431 / Satria Setia Perkasa.
3) Yonif Linud 432 / Waspada Setia Jaya.

Selanjutnya pada tanggal 6 Desember 1986 nama Dhuaja Brigif Linud 3 Kostrad disahkan penggunaannya berdasarkan Skep Kasad Nomor Skep/1221/XII/1986 tanggal 6 Desember 1986 dengan nama “ TRI BUDI MAHA SAKTI “.

Dengan telah berdirinya Brigif Linud 3 Kostrad, maka alih status dari Kopassus kepada Kostrad dilaksanakan dalam satu upacara militer pada tanggal 9 Desember 1986 dengan Irup Jenderal TNI Tri Sutrisno Kepala Staf TNI AD.

Selanjutnya tanggal 9 Desember ini secara resmi dijadikan tonggak sejarah kelahiran atau hari jadi kesatuan tempur Brigif Linud 3/TMS, sekaligus menjadi hari jadi satuan Yonif Linud 431/SSP, Yonif Linud 432/WSJ dan Denma Brigif Linud 3/TMS.

Nomor pengenal unsur manuver utama Brigif Linud 3 / Tri Budi Maha Sakti merupakan warisan dari Batalyon 431 dan Batalyon 432 yang semuanya berkedudukan di Slawi Tegal.

Pada tahun 1963 sesudah kedua Batalyon tersebut kembali melaksanakan operasi Trikora di Irian Jaya, sebagian personelnya diseleksi untuk dijadikan personel inti Batalyon 2 R.P.K.A.D. yang berkedudukan di Magelang, dan Batalyon 3 R.P.K.A.D. yang berkedudukan di Semarang.

Berdasarkan Skep Kasad Nomor : Skep/482/X/1988 tanggal 24 Oktober 1988 tentang alih status Batalyon Infanteri Teritorial 724 Kodam VII/Wrb menjadi Batalyon Infanteri Lintas Udara 433, maka lengkaplah sudah unsur manuver utama Brigif Linud 3/TMS terhitung sejak diresmikannya pada tanggal 22 Nopember 1988 oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Edy Sudrajat.

Selanjutnya pada tahun 2002 berdasarkan Skep Kasad Nomor Skep/1221/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002 penggunaan nama Dhuaja Brigif Linud 3 Kostrad yang semula tertulis “ TRI BUDI MAHA SAKTI “ dirubah menjadi TRI BUDI SAKTI. Dengan demikian sejak tanggal 22 Oktober 2002 nama Dhuaja Brigif Linud 3 Kostrad diadakan perubahan dengan sebutan “ TRI BUDI SAKTI “

Pada tahun 2006 berdasarkan Surat Telegram Panglima Kostrad Nomor ST/553/2006 tanggal 26 September 2006 tentang alih komando dan pengendali pembinaan administrasi dan operasional Brigif Linud 3 Kostrad dibawah Divisi Infanteri 1 Kostrad, maka secara administrasi maupun operasional Brigif Linud 3 Kostrad menjadi organik Divisi Infanteri 1 Kostrad yang berkedudukan di Cilodong – Bogor.

Pada tahun 2016 sesuai dengan Surat Perintah Pangkostrad Nomor Sprin/426/III/2016 tanggal 28 Maret 2016 tentang perintah untuk menindaklanjuti Validasi Satuan dan perubahan nama di Satuan Jajaran Kostrad sesuai Perkasad Nomor 4 Tahun 2016, di ubah menjadi :

1. Brigif Linud 3/Tri Budi Sakti menjadi Brigif Para Raider 3/Tri Budi Sakti.
2. Yonif Linud 431/Satria Setia Perkasa menjadi Yonif Para Raider 431/Satria Setia Perkasa.
3. Yonif Linud 432/Waspada Setia Jaya menjadi Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya.
4. Yonif Linud 433/Julu Siri menjadi Yonif Para Raider 433/Julu Siri

LAMBANG KESATUAN.

Untuk mempererat ikatan lahir maupun bathin dan untuk memupuk serta menanamkan rasa kebanggaan terhadap kesatuan maka dipandang perlu adanya lambang kesatuan.

Lambang Dhuaja Brigif Linud 3/TBS berbentuk bulat, ditengahnya berupa 5 daun teratai berwarna merah, dilingkari 2 buah lingkaran, dan diantara kedua lingkaran terdapat lukisan tali berwarna kuning, ditepi lingkaran luar terdapat gambar runcing segi tiga sepanjang garis keliling lingkaran disebut tumpal, dan didalamnya terdapat lukisan nyala api yang berwarna hitam dan merah dengan tepi warna kuning, pada tumpal didalamnya terdapat 7 nyala api berwarna merah, dan pada tumpal yang berada diluar terdapat 3 nyala api dan berwarna kuning dengan tulisan Tri Budi Sakti yang berarti 3 watak / pendirian hidup yang sakti / ampuh yaitu : Guna, Kaya, Purun.

RIWAYAT PENUGASAN.

Sejak kelahiran sampai saat ini Brigif Para Raider 3/Tri Budi Sakti senantiasa mendarmabaktikan pengabdiannya untuk kepentingan negara dan bangsa Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Adapun riwayat penugasan yang pernah dilaksanakan adalah :

1) Operasi pengamanan Pemilu tahun 1987 di daerah Bali dan NTB.

2) Operasi penumpasan GPK di Timor Timur pada tahun 1988 sampai dengan tahun 1998.

3) Operasi penumpasan OPM di Irian Jaya sejak tahun 1988 sampai dengan tahun 2004.

4) Operasi pengamanan Pasca Jajak Pendapat di Timor Timur pada tahun 1999.

5) Operasi pengamanan perbatasan NTT – Timor Timur pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002.

6) Operasi pengamanan di daerah Ambon sebagai Komando Sektor pada tahun 1999.

7) Operasi pengamanan di daerah rawan Aceh sejak tahun 2001 sampai dengan 2005.

8) Operasi pengamanan di daerah rawan Papua pada tahun 2004.

9) Misi OPP PBB oleh 3 Kompi Satjar Brigif Linud 3/1 Kostrad yang tergabung dalam Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII – B / UNIFIL sejak 13 November 2007 s/d 2008.

10) Operasi pengamanan perbatasan RI-PNG pada Oktober tahun 2009 s.d. Oktober 2010.

11) Operasi pengamanan perbatasan RI-PNG pada tahun 2012.

12) Operasi pengamanan perbatasan RI-PNG pada Juni 2013.

13) Operasi Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia pada tahun 2014-2015.

14) Operasi Tempur Penumpasan Teroris Kabupaten Poso Sulteng pada Tahun 2015.

15) Operasi Pamtas RI-PNG pada Tahun 2015.

16) Operasi Pamtas RI-PNG pada 2017.

17) Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid Tahun 2017.

18) Satgas Pengamanan Pembangunan Infrastruktur Jembatan di Kabupaten Nduga Papua.

PARA PEJABAT KOMANDAN BRIGIF PARA RAIDER 3 SEJAK KELAHIRANNYA SAMPAI DENGAN SEKARANG :
  • 1. Komandan ke-1 Kolonel Inf Tarub.
    2. Komandan ke-2 Kolonel Inf Syaefullah. AR.
    3. Komandan ke-3 Kolonel Inf Robert Sitorus.
    4. Komandan ke-4 Kolonel Inf Moch. Thamrin.
    5. Komandan ke-5 Kolonel Inf S. Kirbiantoro.
    6. Komandan ke-6 Kolonel Inf Adam R. Damiri.
    7. Komandan ke-7 Kolonel Inf Syamsul Mapareppa.
    8. Komandan ke-8 Kolonel Inf Adrianus Tarore S.Ip.
    9. Komandan ke-9 Kolonel Inf Joko Susilo Utomo.
    10. Komandan ke-10 Kolonel Inf Irwan Kusnadi.
    11. Komandan ke-11 Kolonel Inf Magna Chandra.
    12. Komandan ke-12 Kolonel Inf Joko Subandrio.
    13. Komandan ke-13 Kolonel Inf Deni K. Irawan.
    14. Komandan ke-14 Kolonel Inf Doni Monardo.
    15. Komandan ke-15 Kolonel Inf Tatang Sulaiman
    16. Komandan ke-16 Letnan Kolonel Inf Ranto Parulian Silaban
    17. Komandan ke-17 Kolonel Inf Agus Suhardi.
    18. Komandan ke-18 Kolonel Inf Anton Patandung.
    19. Komandan ke-19 Kolonel Inf Haryanto, S.IP.
    20. Komandan ke-20 Kolonel Inf Fahrid Amran, S.H.
    21. Komandan ke-21 Kolonel Inf Tri Rana Subekti, S.Sos.
    22. Komandan ke-22Kolonel Inf Primadi Saiful Sulun., S.Sos.
    23. Komandan ke-23  Kolonel Inf Josep Tanada Sidabutar.
  • 24. Komandan ke-24 Letnan Kolonel Inf Susilo mulai 24 januari 2019 sampai dengan sekarang.

Sebagai pewaris pejuang kemerdekaan 1945 seluruh warga Brigif Para Raider 3/TBS yang berarti 3 watak yang ampuh senantiasa akan terus berjuang menegakan Pancasila dan UUD 1945 yang dilandasi jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit sampai akhir zaman.

SEJARAH SINGKAT
BATALYON INFANTERI 431/SATRIA SETIA PERKASA

TERBENTUKNYA SATUAN

Dengan telah berdirinya komplek militer didaerah Kariango pada tahun 1980, maka komplek ini dijadikan sebagai Kesatrian Markas Grup 3 Kopassandha. Salah satu unsur manuver utama Grup 3 Kopassandha adalah Detasemen Tempur 31.

Pada tanggal 6 Maret 1985, Grup Kopassandha diorganisasi menjadi Brigade Infanteri 3 Lintas Udara Kopassus.Dengan demikian Detasemen Tempur 31 direorganisasi menjadi Batalyon Infanteri 1 Brigif 3 Linud Kopassus.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI AD Nomor : Skep/1222/XII/1986 tanggal 6 Desember 1986 tentang pengesahan Tunggul Batalyon Infanteri Lintas Udara 431.Maka disahkan Tunggul Batalyon Infanteri Lintas Udara 431 dengan Nama Satria Setia Perkasa.

Pada tanggal 9 Desember 1986 dilaksanakan alih status Brigif 3 Linud Kopassus menjadi Brigif Linud 3/Kostrad dalam suatu upacara militer dengan Inspektur Upacara Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Tri Sutrisno.

Dengan adanya alih status tersebut, maka Batalyon Infanteri 1 Brigif 3 Linud Kopassus beralih menjadi Batalyon Infanteri Lintas Udara 431/Satria Setia Perkasa. Selanjutnya tanggal 9 Desember secara resmi dijadikan tonggak sejarah sebagai Hari Jadi Kesatuan Tempur Batalyon Infanteri Lintas Udara 431/Satria Setia Perkasa.

ARTI DAN MAKNA LAMBANG DAN TUNGGUL SATUAN.

1. Tunggul.

a. Lukisan.

1) Senjata Cakra adalah senjata yang sangat ampuh untuk menghadapi lawan dan digunakan untuk menghancurkan diartikan bahwa prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad adalah prajurit andalan yang siap menghadapi dan menghancurkan lawan serta sanggup melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan dilaksanakan dengan baik dan berhasil.

2) Mata Senjata Cakra sebanyak 8 (delapan) buah menggambarkan 8 (delapan) penjuru angin dan 8 Wajib TNI diartikan prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad selalu waspada dan siap menghadapi ancaman dari segala penjuru dan dalam melaksanakan tugas selalu berpegang pada 8 Wajib TNI.

3) Bintang Bersudut Lima didalam lingkaran Cakra menggambarkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sikap mental dan kejuangan diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankannya dan juga sebagai simbol/lambang TNI AD yang terkandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.

4) Sayap/Wing berhelai 7 (tujuh) diartikan prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad siap melaksanakan tugas-tugas Lintas Udara dan diterbangkan ke segenap penjuru tanah air secara cepat dan tepat dengan selalu berpedoman pada Sapta Marga.

5) Sirip pada ujung senjata dengan empat buah garis Cakar diartikan prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad mempunyai keseimbangan sebagai prajurit pejuang dan prajurit profesional dan prajurit yang mampu melaksanakan fungsinya sebagai fungsi sosial dan fungsi pertahanan serta sebagai prajurit yang berkemampuan tempur, intelijen, administrasi, teritorial dalam melaksanakan setiap tugas.

6) Genggaman lima jari di ujung sayap/wing pada tangkai Cakra diartikan prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad selalu memegang teguh Sumpah Prajurit bersifat tegas, teguh setia pada tugas dan mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam setiap pelaksanaan tugas.

7) 3 (tiga) Cakar Garuda pada tangkai Cakra diartikan prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad selalu menyadari kemampuan yang harus dimiliki sebagai seorang prajurit profesional, selalu terkendali oleh satuan atas dan berpegang teguh pada janji prajurit para.

8) Angka 431 diartikan kesatuan Yonif Para Raider 431 Kostrad.

9) Tulisan : “ SATRIA SETIA PERKASA “ diartikan prajurit Yonif Para Raider 431 Kostrad memiliki mental yang tangguh, jiwa patriotisme, rela berkorban, profesionalisme dan olah keprajuritan yang terampil dan jasmani yang kuat yang dapat diandalkan serta menjadi contoh dan tauladan pada setiap tugas ditempat dan keadaan yang bagaimanapun juga.

b. Tata Warna.

1) Merah melambangkan keberanian.
2) Hitam melambangkan keteguhan, ketenangan.
3) Putih melambangkan kesucian, keikhlasan.
4) Kuning melambangkan kejayaan, bijaksana.
5) Hijau melambangkan kedamaian, harapan.

2. Mahkota/Tiang.

a. Bintang bersudut lima diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Repunlik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankannya dan juga sebagai lambang/simbol TNI AD yang terkandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.

b. Burung Raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda Yaksa diartikan :

1) Kesaktian.

2) Sayap terbuka lebar melambangkan menuju kesempurnaan sesuai tujuan Proklamasi 17 Agustus 1945.

3) Menggenggam senjata “ CAKRA AGNI “ sebagai kebulatan tekad yang menentukan selaku Bhayangkari Negara.

c. Bunga Teratai Mekar berdaun 17 diartikan kemegahan dan kejayaan hari keramat 17 Agustus 1945.

d. 5 (lima) lingkaran diartikan tiap sila dari Pancasila sebagai landasan idiil dan spirituil daripada Ideologi Negara dan Bangsa.

RIWAYAT PENUGASAN DAN PENGABDIAN YONIF PARA RAIDER 431/SSP

1. Melaksanakan Tugas Operasi Tempur di Timor Timur Tahun 1987-1988 kekuatan 146 orang dipimpin oleh Kapten Inf Ateng Ardian.

2. Melaksanakan Operasi Teritorial di Irian Jaya Tahun 1989-1990 kekuatan 450 orang dipimpin oleh Letkol Inf Marsigit Modjo.

3. Melaksanakan Operasi Teritorial Irian Jaya Tahun 1990-1991 kekuatan 450 orang dipimpin oleh Letkol Inf Dibyo Kartono.

4. Melaksanakan Operasi Tempur di Timor Timur Tahun 1992-1993 kekuatan 450 orang dipimpin oleh Letkol Inf Junianto Haroen.

5. Melaksanakan Operasi Tempur Kompi Rajawali di Timor-Timur Tahun 1995-1996 kekuatan 127 orang dipimpin oleh Kapten Inf Udjiono Hary S.

6. Melaksanakan Operasi Pengaman di wilayah Maluku Rem 174/Ptm Tahun 1999 kekuatan 650 orang dipimpin oleh Mayor Inf Amrin.

7. Melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan RI – PNG Tahun 2000-2001 kekuatan 650 orang dipimpin oleh Mayor Inf Abdul Rachim Siregar.

8. Melaksanakan Operasi Tempur di Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2002-2003 kekuatan 650 orang dipimpin oleh Letkol Inf Indra Junjungan Nasution.

9. Melaksanakan Operasi Pengamanan Obyek Vital Nasional PT. Freeport Indonesia Timika Papua Tahun 2004-2005 kekuatan 450 orang dipimpin oleh Letkol Inf Syafruddin.

10. Melaksanakan Operasi Pasukan Perdamaian PBB di Libanon Tahun 2008 kekuatan 105 orang dipimpin oleh Kapten Inf Edy.

11. Melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan RI – PNG Tahun 2012 kekuatan 650 orang dipimpin oleh Letkol Inf Indarto Kusnohadi,S.IP.

12. Melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan RI – PNG Tahun 2015 kekuatan 450 orang dipimpin oleh Letkol Inf Teguh Wiratama. S.Sos

NAMA-NAMA MANTAN PEJABAT KOMANDAN YONIF PARA RAIDER 431/SSP

1. Letnan Kolonel Inf Edward Simbolon sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-1 TMT 1986 s.d 1988.

2. Letnan Kolonel Inf Marsigit Modjo sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-2 TMT 1988 s.d 1989.

3. Letnan Kolonel Inf Sanjoyo sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-3 TMT 1989 s.d 1991.

4. Letnan Kolonel Inf Dibyo Kartono sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-4 TMT 1991 s.d 1993.

5. Letnan Kolonel Inf Junianto Haroen sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-5 TMT 1993 s.d 1995.

6. Mayor Inf Richardus Widiyono sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-6 TMT 1995 s.d 1996.

7. Mayor Inf Fransen G. Siahaan sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-7 TMT 1996 s.d 1998.

8. Mayor Inf Amrin sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-8 TMT 1998 s.d 2000.

9. Mayor Inf Abdul Rachim Siregar sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-9 TMT 2000 s.d 2002.

10. Mayor Inf Indra J. Nasution sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-10 TMT 2002 s.d 2004.

11. Mayor Inf Syafruddin sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-11 TMT 2004 s.d 2006.

12. Letnan Kolonel Inf Abu Bakar sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-12 TMT 2006 s.d 2008

13. Letnan Kolonel Inf Agung Pambudi sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-13 TMT 2008 s.d 2010

14. Letnan Kolonel Inf Indarto Kusnohadi, S.IP sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-14 TMT 2010 s.d 2013

15. Letnan Kolonel Inf Josep Tanada Sidabutar sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke-15 TMT 2013 s.d 2014.

16. Letnan Kolonel Susilo. S.Sos. sebagai Danyonif Linud 431/SSP yang ke16 TMT 2013 s.d 2015.

17. Letnan Kolonel Teguh Wiratama. S.Sos sebagai Danyonif Para Raider 431/SSP yang ke-17 TMT 2015 s.d 2017.

18. Mayor Inf A.A. Gede Rama. C.P., S.Sos. sebagai Danyonif Para Raider 431/SSP yang ke-18 s.d sekarang.

PERSONIL YANG GUGUR DI DAERAH OPERASI.

Personel Yonif Para Raider 431/SSP pada saat melaksanakan tugas Operasi di daerah Tim-Tim pada tahun 1987 dan tahun 1994 terjadi VC terhadap GPK Tim-Tim dan personel yang gugur a.n. :

1. Pratu Yulian Gugur di Baucau Timtim tgl 10 – 03 – 1987.
2. Praka M. Tombokan Gugur di Alapapulo Timtim tgl 13 – 09 – 1994.
3. Praka Muhammad Idris Gugur di Alapapulo Timtim tgl 13 – 09 – 1994.

Sedangkan pada saat penugasan ke daerah Operasi Aceh pada tahun 2003 personel Yonif Para Raider 431/SSP terjadi VC terhadap GAM personel yang gugur a.n. :

1. Praka Syamsuddin K. Gugur di Pameu Aceh Tengah tgl 04 – 11 – 2002.
2. Prada Warsono Gugur di Lokop Aceh Timur tgl 14 – 01 – 2003.

Demikian sejarah satuan Yonif Para Raider 431/SSP untuk dapat memberikan gambaran pada Komando atas.

SEJARAH SATUAN
BATALYON INFANTERI 432/WASPADA SETIA JAYA

TERBENTUKNYA SATUAN

Dengan telah berdirinya komplek Militer di daerah Kariango pada tahun 1980 maka komplek ini dijadikan sebagai Kesatrian Markas Komando Grup 3 Kopassandha. Komandan grup 3 Kopassandha berturut – turut dibawah pimpinan Kolonel Inf Sintong Panjaitan dan Kolonel Inf Soeparno.
Unsur – unsur Grup 3 Kopassandha terdiri dari :

1) Markas komando
2) Detasemen tempur 31
3) Detasemen tempur 32
4) Detasemen tempur 33

Dengan keluarnya keputusan pimpinan ABRI tentang penyederhanaan organisasi TNI AD, maka pada tanggal 6 maret 1985 Grup 3 Kopassandha diorganisasikan kembali menjadi Brigif 3 Linud Kopassus dibawah pimpinan Kolonel Inf Tarub.
Unsur – unsur Brigif 3 Linud Kopassus terdiri dari :

1) Madenma Brigif 3 Linud
2) Yonif 1 Linud
3) Yonif 2 Linud

Pada tahun 1980 Menghankam/Pangab Jenderal M. Yusuf pimpinan tertinggi ABRI pada saat itu yang akan mendirikan kompleks Markas Komando Grup-3/Kopassandha untuk wilayah Indonesia bagian timur, maka tempat yang sangat strategi adalah daerah Ujung Pandang, dibangunlah markas Komando diatas tanah seluas ± 247 ha di daerah Kariango sedangkan ditinjau operasional pasukan secara cepat karena dekat dari Bandara Hasanuddin ± 2,5 km, maka tempat ini cocok dan strategis untuk dijadikan kompleks militer.

Sejalan dengan perkembangan organisasi dilingkungan TNI AD maka pada tahun 1986 berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI AD, Brigif 3 Linud Kopassus secara administrasi menjadi salah satu unsur tempur kostrad dengan sebutan Brigif Linud 3/Tri Budi Sakti yang unsur – unsurnya terdiri dari :

1) Madenma Brigif Linud 3/Tri Budi Sakti
2) Yonif Linud 431/Satria Setia Perkasa
3) Yonif Linud 432/Waspada Setia Jaya

Dengan telah berdirinya Brigif Linud 3 Kostrad, maka alih status dari Kopassus kepada Kostrad dilaksanakan dalam satu upacara militer pada tanggal 9 Desember 1986 dengan Irup Jenderal TNI Tri Sutrisno Kepala Staf TNI AD.
Selanjutnya tanggal 9 Desember ini secara resmi dijadikan tonggak sejarah kelahiran atau hari jadi kesatuan tempur Brigif Para Raider 3/TBS, sekaligus menjadi hari jadi Satuan Yonif Para Raider 432/WSJ.
Nomor pengenal unsur Batalyon 432 yang semuanya berkedudukan di Slawi Tegal. Pada tahun 1963 sesudah Batalyon tersebut kembali melaksanakan Operasi Trikora di Irian Jaya, sebagian personelnya diseleksi untuk dijadikan Personel inti Batalyon 2 R.P.K.A.D. Yang berkedudukan di Magelang, dan Batalyon 3 R.P.K.A.D. yang berkedudukan di Semarang.

Letak Geografis Kesatrian Yonif Para Raider 432/WSJ berada di lereng gunung Kariango, dan berhadapan dengan gunung Kabung.secara administratif komplek Militer Kariango masuk dalam wilayah Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi Kariango sebelum dibentuk Kesatrian Militer adalah daerah hutan rawa, dan batuan cadas, sehingga air di daerah Kariango kadar kapurnya agak tinggi, bahkan konon menurut cerita dari sesepuh di sekitar Komplek Militer Kariango, bahwa zaman dahulu Kariango adalah lautan.

Validasi Satuan Yonif Linud 432/WSJ menjadi Yonif Para Raider 432/WSJ, sesuai Perkasad Nomor 4 Tahun 2016 tentang penataan Satuan jajaran TNI AD.

UNSUR PIMPINAN YONIF PARA RAIDER 432/WSJ.

Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 432 Waspada Setia Jaya berturut – turut dibawah pimpinan :

1. Letkol Inf Syahrir NRP 24252 Danyon ke 1 mulai tahun 1986 s.d. 1987.

2. Letkol Inf Sarnubi HS. NRP 24172 Danyon ke 2 mulai tahun 1987 s.d. 1988.

3. Mayor Inf FX. Agus Ediono NRP 26571 Danyon ke 3 mulai tahun 1988 s.d 1989.

4. Mayor Inf Bambang Budi NRP 27916 Danyon ke 4 mulai tahun 1989 s.d 1992.

5. Letkol Inf Djoko Setijono NRP 27166 Danyon ke 5 mulai tahun 1992 s.d 1994.

6. Mayor Inf Murdjito NRP 29123 Danyon ke 6 mulai tahun 1994 s.d. 1996.

7. Letkol Inf Hidayat Saleh NRP 29512 Danyon ke 7 mulai tahun 1996 s.d. 1998.

8. Mayor Inf S. Widodo NRP 30483 Danyon ke 8 mulai tahun 1998 s.d. 1999.

9. Letkol Inf Eriet H.U. NRP 29993 Danyon ke 9 mulai tahun 1999 s.d. 2001.

10. Mayor Inf Rogan M. Napitupulu NRP 30589 Danyon ke 10 mulai tahun 2001 s.d. 2002.

11. Letkol Inf Gregorius Suharso NRP 32233 Danyon ke 11 mulai tahun 2002 s.d. 2004.

12. Letkol Inf Djauhari NRP 31600 Danyon Ke 12 mulai tahun 2004 s.d. 2006.

13. Letkol Inf Raymond Marojahan NRP 1900003230568 Danyon Ke 13 mulai tahun 2006 s.d. 2007.

14. Letkol Inf Joko Sudiono, M.A. NRP 32633 Danyon ke 14 mulai tahun 2007 s.d. 2008.

15. Letkol Inf Jannie Aldrin Siahaan NRP 1910027810869 Danyon ke 15 mulai tahun 2008 s.d. 2010.

16. Letkol Inf Tri Rana Subekti NRP 11940015311170 Danyon ke 16 mulai tahun 2010 s.d. 2011.

17. Letkol Inf Y.I. Bagus Suselo, S.Sos. NRP 11950048640674 Danyon ke 17 Mulai tahun 2011 s.d. 2013.

18. Letkol Inf Aji Mimbarno, S.A.P. NRP 11970037570875 Danyon ke 18 mulai tahun 2013 s.d. 2014.

19. Letkol Inf Budi Santosa, S.Sos. NRP 11980041080176 Danyon ke 19 mulai tahun 2014 s.d. 2015.

20. Letkol Inf Pujud Sudarmanto, S.Sos. NRP 11980051080177 Danyon ke 20 tahun 2015.

21. Mayor Inf Ahmad Daud NRP 11000034560778 Danyon ke 21 mulai tahun 2015 sampai dengan sekarang.

Di dalam kesehariannya, Yonif Para Raider 432 selain membina personel dalam rangka kesiapan melaksanakan operasi tempur, juga senantiasa melaksanakan pembinaan Beladiri dan menyiapkan serta mengasah kemampuan personelnya dibidang Olahraga, baik olahraga umum (Oraum) maupun olahraga Militer (Oramil). Terdapat 9 beladiri diantaranya, Karate, Merpati putih, Judo, Taekwondo, Tinju dan Beladiri terbaru yaitu Beladiri Harnis dan Yong Moodo.

Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/1222/XII/1986 tanggal 6 Desember 1986 telah ditetapkan Tunggul Yonif Linud 432 dengan nama ”

WASPADA SETIA JAYA “. Bentuk dan Arti/Makna Tunggul Yonif Para Raider 432/WSJ adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Tunggul.
a) Tunggul Batalyon Infanteri Para Raider 432/WSJ dibuat dari bahan beludru hijau tua/hijau rumput berjumbai kuning emas dari benang sutera.
b) Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan Pataka Kostrad
“DARMA PUTRA”.
c) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan tunggul Yonif Para Raider 432/WSJ dengan susunan sebagai berikut :
1) Senjata Cakra bermata 8 secara lengkap dengan sirip di ujung tangkai Cakra.
2) Bintang segi lima di dalam Cakra.
3) Wing/sayap pada tangkai Cakra.
4) Genggaman lima jari ujung sayap pada tangkai Cakra.
5) Cakar Garuda pada tangkai Cakra.
6) Angka 432.
7) Pita dengan tulisan “WASPADA SETIA JAYA”.
2. Bentuk Mahkota/Tiang. Mahkota/Tiang Tunggul Yonif Para Raider 432/WSJ menggunakan Mahkota/Tiang sama dengan Mahkota/Tiang Pataka Kostrad “DARMA PUTRA”, yang terdiri dari :
a) Bintang bersudut lima.
b) Burung Raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda.
c) Bunga teratai mekar berdaun 17.
d) Lima lingkaran.
3. Arti dan Makna Tunggul Yonif Para Raider 432/WSJ.
a) Senjata Cakra adalah senjata yang sangat ampuh untuk menghadapi lawan dan digunakan untuk menghancurkan, diartikan bahwa prajurit Yonif Para Raider 432 Kostrad adalah prajurit andalan yang siap menghadapi dan menghancurkan lawan serta sanggup melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan dilaksanakan dengan baik dan berhasil.

b) Mata senjata Cakra sebanyak 8 (delapan) buah menggambarkan 8 (delapan) penjuru angin dan 8 Wajib TNI, diartikan
bahwa prajurit Yonif Para Raider 432 Kostrad selalu waspada dan siap menghadapi ancaman dari segala penjuru serta dalam melaksanakan tugas selalu berpegang pada 8 Wajib TNI.

c) Bintang bersudut lima di dalam lingkaran Cakra, diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankannya dan juga sebagai lambang/simbol TNI AD yang terkandung lima kebulatan tekat dalam Sumpah Prajurit.

d) Wing/Sayap berjumlah 7 helai, diartikan bahwa prajurit Yonif Para Raider 432 Kostrad siap melaksanakan tugas-tugas Lintas Udara dan diterbangkan kesegenap penjuru tanah air secara cepat dan tepat dengan selalu berpedoman pada Sapta Marga.

e) Sirip pada ujung senjata Cakra dengan empat buah garis, diartikan bahwa prajurit Yonif Para Raider 432 Kostrad mempunyai keseimbangan sebagai prajurit pejuang dan prajurit propesional serta prajurit yang mampu melaksanakan fungsinya sebagi fungsi sosial dan fungsi Hankam dan sebagai prajurit yang berkemampuan tempur, intelijen, administrasi dan teritorial.

f) Genggaman lima jari di ujung sayap pada tangkai senjata Cakra, diartikan bahwa prajurit Yonif Para Raider 432 Kostrad selalu memegang teguh Sumpah Prajurit, bersifat tegas, teguh, setia pada tugas dan mengutamakan persatuan dan kesatuan di dalam setiap pelaksanaan tugas.

g) Tiga Cakar Garuda pada tangkai Cakra, diartikan bahwa prajurit Yonif Para Raider 432 Kostrad selalu menyadari kemampuan yang harus dimiliki sebagai seorang prajurit profesional, selalu terkendali oleh satuan atasan dan berpegang teguh pada Janji Prajurit Para.

h) Angka 432 diartikan Kesatuan Yonif Para Raider 432 Kostrad.

j) Tulisan : ” WASPADA SETIA JAYA ” diartikan :

1) WASPADA : memiliki kesiap siagaan yang tinggi agar tidak terdadak, penuh antisipasi ke depan, sehingga selalu siap melaksanakan tugas setiap saat dengan kesiapan jasmani dan
rohani yang selalu prima serta keyakinan akan kemampuan dan kemahiran yang dimiliki.
2) SETIA : memiliki loyalitas yang tinggi baik ke atas, ke samping maupun ke bawah serta memiliki sikap mental dan jiwa yang menjunjung tinggi kebenaran dan kehormatan.
3) JAYA : memiliki keharuman nama, penghargaan, penghormatan dan pengakuan dari keberhasilan dan kesuksesan setiap tugas yang diberikan kepadanya.
k). Tata Warna.
1) Merah Melambangkan keberanian.
2) Hitam melambangkan keteguhan, ketenangan.
3) Putih melambangkan kesucian, keikhlasan.
4) Kuning melambangkan kejayaan, kebijaksanaan.
5) Hijau melambangkan kedamaian, harapan.

4. Arti dan makna Mahkota/Tiang.
a) Bintang bersudut lima, diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankannya dan juga sebagi lambang/simbol TNI AD yang terkandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.
b) Burung Raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda Yaksa, diartikan :
1) Kesaktian.
2) Sayap terbuka lebar melambangkan menuju kesempurnaan sesuai tujuan Proklamasi 17 Agustus 1945.
3) Menggenggam senjata “CAKRA AGNI” sebagai kebulatan tekad yang menentukan selaku Bhayangkari Negara.
c) Bunga Teratai mekar berdaun 17, diartikan kemegahan dan kejayaan hari keramat 17 Agustus 1945.

d) Lima lingkaran, diartikan tiap sila dari pancasila sebagai landasan idiil dan spritual dari idiologi Negara dan bangsa.
Yonif Para Raider 432/WSJ dilengkapi unsur administrasi yang diorganisir dalam struktur organisasi terdiri dari Eselon Pimpinan, Eselon Pembantu Pimpinan, Eselon Pelayanan dan Eselon Pelaksana agar mampu melaksanakan tugas pertempuran secara berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari satuan yang lebih besar.
Saat ini Yonif Para Raider 432 Waspada Setia Jaya beroperasi dibawah pimpinan Mayor Infanteri Ahmad Daud dengan dibantu Staf dan unsur Komandan Bawahan dalam melaksanakan Pembinaan kekuatan personel berdasarkan TOP ROI – 95 serta penggunaan kekuatan personel disusun secara efektif dan efesien untuk siap melaksanakan operasional ke daerah operasi.
Staf dan Komandan Kompi saat ini adalah sebagai berikut :
a. Danyon : Letnan Kolonel Inf Ahmad Daud
b. Wadanyon : Kapten Inf Alif Jibril Maulvi Hakim
c. Pasi-1/Intel : Lettu Inf Muhtafin Soleh, S.Pd.I
d. Pasi-2/Operasi : Lettu Inf Andito Sabhara, S.S.T. Han, S.IP.
e. Pasi-3/Personel : Lettu Inf Muh Sulthan Yusuf, S. IP
f. Pasi-4/Logistik : Lettu Inf Fajar Fitrianto, S. S. T. Han
g. Dokter : Letda Ckm dr. Aldian Arie Pratama
h. Pabintal : Kapten Inf Maskur Riyadi
j. Dankima : Lettu Inf Masdar
k. Dankipan-A : Kapten Inf Anwarsyah Siregar.
l. Dankipan-B : Kapten Inf Fajar Eko Yudho L S.Sos.
m. Dankipan-C : Kapten Inf Nurcahyono.
n. Dankibant : Kapten Inf Aditya Prakoso, S.Sos.
o. Keprimkopad : Lettu Inf Juri, S.H.

Dalam kesehariannya sebagai satuan Para Raider, Yonif Para Raider 432/WSJ senantiasa memelihara kemampuan perorangan untuk memperoleh suatu daya Tempur Satuan yang diharapkan guna mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan Yaitu melaksanakan pertempuran darat jarak dekat dengan mencari,

mendekati, menghancurkan dan menawan musuh serta merebut, menguasai, dan atau mempertahankan medan, baik berdiri sendiri maupun dalan hubungan satuan
yang lebih besar, baik melalui darat maupun dari udara sesuai kualifikasi PARA dan RAIDER untuk melaksanakan Operasi Linud dengan cara diterjunkan atau didaratkan dengan menggunakan pesawat udara. Selain itu juga untuk menambah profesionalisme Prajurit dari Satuan mengusulkan Personelnya, baik Perwira, Bintara maupun Tamtama untuk menempuh pendidikan Pengembangan Spesialisasi di Lembaga Pendidikan dan Satuan Pendidikan terkait, dan secara berkala mengusulkan personelnya yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi pendidikan alih golongan yaitu Secapa Reg dan Secaba Reg tiap tahunnya.

Untuk menanamkam kebanggaan dan kecintaan kepada Satuan, maka setiap anggota atau prajurit yang baru masuk satuan Kostrad diadakan tradisi, yaitu Pembaretan bagi prajurit yang baru masuk, guna lebih menanamkan jiwa korsa (Esprit de Corps) , Soliditas dan semangat pengabdian, juga diharapkan dapat memberikan rasa memiliki dan bangga sebagai Prajurit Kostrad khususnya bangga terhadap Satuan Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya, jiwa korsa adalah merupakan salah satu kunci yang menunjang prajurit, dalam melaksanakan Tugas
Pokok/Penugasan. Tradisi lain yang di laksanakan di Yonif Para Raider 432 antara lain :
1. Tradisi Upacara masuk dan pindah satuan.
2. Tardisi Upacara pemberangkatan dan pengembalian dari daerah tugas.
3. Tradisi Uapacara pemberian penghargaan bagi prajurit yang berprestasi.

RIWAYAT PENUGASAN YONIF PARA RAIDER 432.

Dalam usianya yang memsuki 29 tahun, Batalyon Infanteri Para Raider 432/WSJ telah banyak berkiprah dan mengukir prestasi dijajaran Kostrad maupun dijajaran TNI-AD.
Adapun riwayat penugasan Yonif Para Raider 432/WSJ adalah sebagai berikut :

a. Satgas Halilintar Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Februari 1988 s.d. Mei 1989.
b. Satgas Kresna Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Februari 1989 s.d. Januari 1990.
c. Satgas Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Desember 1991 s.d. Maret 1993.
d. Satgas Yonif Linud 432/WSJ di daerah Irian Jaya pada bulan Oktober 1995 s.d. Desember 1996.
e. Satgas Rajawali-IV Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan Agustus 1998 s.d. bulan Juni 1999.
f. Satgas Pengamanan Jajak Pendapat Yonif Linud 432/WSJ di daerah Timor Timur pada bulan September 1999.
g. Satgas Pamtas NTT-Timtim Yonif Linud 432/WSJ di daerah Atambua-NTT pada bulan Oktober 1999 s.d. Juni 2000.
h. Satgas Koden Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan April 2001 s.d. April 2002.
j. Satgas Kompi Rajawali I Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan Mei 2001 s.d. April 2002.
k. Satgas Kompi Rajawali II Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan April 2002 s.d. April 2003.
l. Satgas Koden dan Kompi Rajawali III Yonif Linud 432/WSJ di daerah Aceh pada bulan Oktober 2002 s.d. Januari 2004.
m. Satgas Pamtas Papua Yonif Linud 432/WSJ di daerah Papua ( Irian ) pada bulan September 2004 s.d. Desember 2005.
n. Satgas Kompi Mekanik KONGA XXIII-B/UNIFIL Yonif Linud 432/WSJ yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon pada bulan Nopember 2007 s.d. Desember 2008.
o. Satgas Waspada Intelstrat Bais TNI 2009 di daerah Papua Barat yang diwakili oleh Kapten Inf Yudi Rombe, ST. NRP 11000009160173 Dankipan-B Yonif Linud 432/3/1 Kostrad pada tahun 2008 s.d. 2009.
p. Satgas Bais Leuser 6 di daerah Aceh yang diwakili oleh Kapten Inf Ronald, S.Sos. NRP 11040017791080 Pasi-1/Intel Yonif Linud 432/3/1 Kostrad pada Tahun 2011 s.d. 2012.
12
q. Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Linud 432/WSJ di Daerah Papua (Merauke) pada bulan Agustus 2013 s.d. Maret 2014.
r. Latgab Exercise Garuda Sakti-III tahun 2015 di India.
s. Satgas RI-PNG Yonif Para Raider 432/WSJ di Daerah (Jayapura) pada bulan April 2016 s.d Maret 2018.

Didalam pelaksanaan sekian banyak tugas operasi yang telah di alami oleh Satuan Yonif Para Raider 432/WSJ, telah gugur seorang Prajurit terbaik Yonif Para Raider 432/WSJ sebagai kusuma Bangsa yaitu Kopda Anumerta M. Hisam yang meninggal pada tanggal 27 Agustus 1988 di Faturberliu pada saat melaksanakan tugas operasi penumpasan GPK di Timor-Timur, yang tergabung dalam satgas Halilintar.
Sedangkan prestasi yang telah diukir oleh Personel Yonif Para Raider 432/WSJ adalah sebagai berikut :

1. Tri Lomba Juang tingkat Nasional IV yang dilaksanakan pada tanggal 13 s.d. 15 Agustus 1995 di Jakarta yang di ikuti oleh Praka Alimin.
2. Juara I Lari 4X400 M dalam rangka HUT ke-33 Kostrad di Jakarta pada tahun 1995 yang di raih oleh Pratu Maswara Lussy.
3. Juara II Lari 800 M di Makassar pada tahun 1995 yang di raih oleh Pratu Abd. Rahman.
4. Juara I Lari 1500 M dalam rangka HUT Kodam VII/Wrb pada tahun 1997 yang diraih oleh Pratu Abd. Rahman.
5. Juara III Pertandingan Judo Piala Pangab di Jakarta pada tahun 1998 yang di raih oleh Pratu La Ode Ludin.
6. Juara II Pencak Silat Se-Sulawesi Selatan pada tahun 2006 yang diraih oleh Praka Dodi Andri K.
7. Juara I Tinju Sarung Emas di Makassar yang diraih oleh Praka Jalaluddin Kelian.
8. a. Pada kejuaraan STIE Cup 2007 Personel yang meraih Medali sebagai berikut :
1) Pratu Robert Lindo meraih medali Emas dalam kecabangan bela diri Karate (Kata).

2) Pratu Rein Sardo Tombokan meraih medali Perak dalam kecabangan bela diri Karate (Kumite).
3) Pratu Sujono Due meraih medali Perunggu dalam kecabangan bela diri Karate (Kumite).
4) Pratu Irwan Muhammad meraih medali Perunggu dalam kecabangan bela diri Karate (Kumite).
5) Prada Dedi Wahyudin meraih medali Perunggu dalam kecabangan bela diri Karate (Kumite).
6) Prada Saeri meraih medali Perunggu dalam kecabangan bela diri Karate (Kumite).
7) Prada Petrus meraih medali Perak dalam kecabangan bela diri Karate (Kumite).
8) Prada Dalman Mokoginta meraih medali Perunggu dalam kecabangan bela diri Taekwondo (Kumite).
b. Pada Kejurda Inkai Sulsel Tahun 2007 Personel yang meraih medali sebagai berikut :
1) Pratu Robert Lindo meraih medali Emas dalam kecabangan Kata.
2) Pratu Rein Sardo Tombokan meraih medali Emas dan Perak dalam kecabangan Kumite.
3) Pratu Sujono Due meraih medali Perunggu sebanyak 2 kali dalam kecabangan Kumite.
4) Pratu irwan Muhammad meraih medali Perunggu dalam kecabangan Kumite.
5) Prada Dedi Wahyudin meraih medali Perak sebanyak 2 kali dan Perunggu dalam kecabangan Kumite.
6) Prada Saeri meraih medali Perunggu dalam kecabangan Kumite.
c. Pada Pekan Olah Raga Kostrad Personel yang mengukir prestasi sebagai berikut :
1) Serda Maswara Lussy meraih medali Emas dalam kecabangan Atletik lari estafet 4X400 meter.
2) Serda Abd. Rahman meraih medali Emas dalam kecabangan Atletik lari 800 meter.
3) Prada Bustan meraih medali Emas sebanyak 2 kali dalam kecabangan lari 400 meter dan lari estafet 4X 400 meter.
4) Prada Syarifuddin meraih medali Emas dalam kecabangan Atletik lari 5000 meter.
5) Sertu Mursalim meraih medali Perak dalam kecabangan renang gaya Dada 100 meter.
6) Prada Pransiska meraih medali Emas dalam kecabangan renang gaya Dada 50 meter.
7) Pratu Thamrin meraih medali Perunggu dalam kecabangan renang gaya Dada 400 meter.
8) Kopda Yoktar Wadudi meraih medali Perunggu dalam kecabangan renang gaya Dada 400 meter.
9) Serda Suhaji Datuk Mabali meraih medali Emas dalam kecabangan bela diri Karate.
d. Pada Porad Tahun 2007 Personel yang meraih Prestasi adalah sebagai berikut :
1) Sertu Mursalim meraih medali 3 medali (1 Emas, 2 Perunggu ) dalam kecabangan Renang gaya bebas, estafet 4X50 meter, 50 meter gaya bebas.
2) Pratu Pransiska meraih medali 2 medali (1 emas dan 1 Perunggu) dalam kecabangan renang 100 meter gaya bebas dan estafet 4X50 gaya bebas.
3) Pratu Thamrin meraih medali emas dalam kecabangan renang estafet 4X50 meter.
4) Serda Maswara Lussy meraih medali emas dalam kecabangan Atletik lari estafet 4X400 meter.
5) Prada Bustan meraih medali emas dalam kecabangan Atletik lari estafet 4X400 meter.
e. Pada Porda Tahun 2010 Personel yang merahi prestasi adalah sebagai berikut :
1) Serda Asribi meraih medali emas (Team) dalam kecabangan menembak.
2) Kopda Arfa meraih medali emas (Team) dalam kecabangan menembak.

3) Pratu Raulman meraih medali emas dalam kecabangan Atletik.
4) Pratu Dedi Wahyudin meraih medali perak dalam kecabangan karate.
5) Pratu La Sumi meraih medali perunggu dalam kecabangan karate.
6) Prada Marthen Heriawan meraih medali emas dalam kecabangan Atletik.
7) Prada Sulaeman meraih dua medali emas dalam kecabangan Judo.
8) Prada Muh Natsir meraih medali perunggu dalam kecabangan Judo,
9) Prada Roland Christian meraih medali perak dalam kecabangan Judo.
10) Pratu Rifoni Paputungan meraih medali emas dalam kecabangan Yong Moodo.
11) Pratu Daniel Marongko meraih medali emas dalam kecabangan Yong Moodo.

f. Pada Piala Kasad Tahun 2010 yang mengukir prestasi adalah sebagai
berikut :
1) Serda Mislan Syarif meraih medali perak dalam kecabangan sepak bola piala kasad di Cilodong.
2) Praka Aliansyah meraih medali perak dalam kecabangan sepak bola piala kasad di Cilodong.
3) Pratu Iskandar Galela meraih medali perak dalam kecabangan sepak bola piala kasad di Cilodong.
4) Pratu Ferdiansa Toda’a meraih medali perak dalam kecabangan sepak bola piala kasad di Cilodong.
5) Pratu Safiudin meraih medali perak dalam kecabangan sepak bola piala kasad di Cilodong.

g. Pada HUT Infanteri yang ke 65 Tahun 2010 Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya meraih juara II oleh Letnan Dua Infanteri Andy Setiawan.

h. Pada Piala Porda tahun 2011 yang mengukir prestasi adalah sebagai berikut :
1). Praka Doni Awalinda meraih medali emas dalam kecabangan Komite beregu.
2). Praka Dedi Wahyudi meraih medali emas dalam kecabangan komite perorangan kelas 55 Kg.
3). Pratu Kadir meraih medali perak dalam kecabangan komite beregu kelas 80 Kg.
4). Pratu Burhan meraih medali perak dalam kecabangan komite perorangan kelas 75 Kg.
5). Pratu Budi Ermansyah meraih medali perak dalam kecabangan komite perorangan.
6). Praka Agus Salim meraih medali emas dalam kecabangan komite beregu kelas 60 Kg.

i. Pada Kejuaraan Internasional di Korea Selatan yang mengukir prestasi adalah sebagai berikut :
1). Pratu Irwan B. Meraih medali perak Young Moodo Internasional pada tahun 2011.
2). Pratu Sulaeman meraih medali emas Young Moodo Internasional pada tahun 2012.

j. Pada pertandingan Ton Tangkas Tingkat Divisi 1 Kostrad Tahun 2016 meraih Juara 2.

Tunggul Yonif Para Raider 432/WSJ merupakan kebanggaan prajurit Yonif Para Raider 432/WSJ, yang memiliki sifat, sikap dan jiwa luhur yang didukung oleh kemampuan olah keprajuritan yang tinggi, jasmani rohani yang kuat serta kesehatan yang prima, percaya kepada diri sendiri dan selalu siap sedia dengan loyalitas yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai fungsi baik di bidang sosial maupun di bidang pertahanan dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Bagi Tentara Nasional Indonesia yang terpenting adalah menjalankan amanat Rakyat sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara dan Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, inilah landasan Payung dan Koridor Hukum TNI dalam melaksanakan Reformasi Internal yang paling mendasar dalam rangka mewujudkan, “ Postur TNI yang Solid, Tangguh, Mederen, Berwawasan Kebangsaaan, Mencintai dan dicintai oleh Rakyat”.

TNI adalah dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk Rakyat.

SEJARAH SINGKAT
BATALYON INFANTERI 433/JULU SIRI

PEMBENTUKAN PERIODE I. ( YONIF 724/JULU SIRI)

1.      Satuan ini pertama kali terbentuk pada tahun 1958 yang dikenal dengan nama K ROI I kemudian Pada tahun 1959 dilebur menjadi Yonif 407/Bambapuang ROI II. Pada tahun 1962 diubah lagi menjadi Yonif 007 ROI II kemudian pada tahun 1964 diubah menjadi Yonif 014/Samparajae diresmikan oleh Pangdam XIV/Hasanuddin pada 03 April 1964, dengan Surat Keputusan Nomor Skep/028/4/1964, sebagai realisasi dari Skep Menhankam/Pangap Nomor Kep/0648/4/1963, tanggal 4 April 1963. selanjutnya dilebur menjadi Yonif 724/Julu Siri, pada tanggal 4 April 1966 saat itu berada di bawah kendali Brigif-11/Anoa. Satuan ini diawal berdiri terdiri dari kompi-kompi yang terpisah-pisah daerah kedudukannya. Induk dari satuan ini bertempat di Komando Lama Ds. Paratinggia Kec. Simbang Kab. Maros. Yonif 724/Julu Siri dipimpin pertama kali oleh Danyonif Pertama Kapten Inf FB. Harahap.

2.      Sejak awal tahun 1984 pembinaan organisasi mengalami banyak perubahan kebijaksanaan yang mana perubahan ini disebabkan kepentingan yang berubah. Yonif 724/Julu siri yang berstatus sebagai satuan tingkat pemeliharaan maka Yonif 724Julu Siri disiapkan sebagai Batalyon Training dan menyiapkan cadangan personel untuk melengkapi Batalyon Mantap, sehingga banyak personel Perwira yang dialih tugaskan di satuan Yonif 725, Yonif 721 dan sebagai pelatih diKodiklat Kodam XIV/Hsn sehingga secara organisasi  komposisi personel tidak seimbang. Dengan situasi seperti ini komando atas menyusun organisasi 3 Kompi Senapan yang diharapkan selalu siap digerakan dan 1 Kompi Bantuan sebagai mercusuar Batalyon yang terdiri dari personel yang mempunyai kemampuan olahraga umum dan militer sebagai kompensasi kurangnya unsur pimpinan.

3.    Pada Bulan Agustus 1984 Yonif 724/Julu Siri mendapat perintah persiapan tugas kedaaerah operasi Timor-Timur sehingga kepentingan berubah yang mana berpengaruh terhadap penyusunan organisasi dari yonif TOP ROI-73 menjadi Yonif TOP ROI-83 dengan komposisi 1 Kima, 4 Kipan dan 1 Ton Pemburu dengan mengadakan pemisahan terhadap personel. Dengan demikian Yonif 724/Julu Siri yang semula dibawah Komando Brigif 11/Anoa dialih statuskan pengorganikannya dibawah Komando Korem 141/ Todopoli.

4.   Hanya sekitar tiga tahun Yonif 724/Julu Siri berada dibawah Komando Korem 141/Toddopuli. Sebelum satuan diserah terimakan Kasad  dari Pangdam VII/Wirabuana kepada Pangkostrad.

5.  Sejak tahun 1964 awal terbentuknya satuan ini, Pengabdian Yonif 724 /Julu Siri dalam Operasi Mengatasi Sparatis dan pemberontak Bersenjata serta melaksanakan tugas pemulihan keamanan dalam pelaksanakan penumpasan DI/TII Pimpinan Kahar Muzakar dan penumpasan Permesta pimpinan Letkol H.V Samuel.

6.     Satuan ini telah mengalami pergantian tongak Pimpinan Komandan Yonif 433/Julu Siri dari Masa ke Masa sebagai Komandan ke XX dijabat oleh Mayor Inf Hadi Sutanto dan diserah terimakan kepada Mayor Inf Masa Sitepu, sebelum satuan ini beralihstatus Menjadi Yonif Linud 433/Julu Siri.

PEMBENTUKAN PERIODE II. (YONIF LINUD 433/JULU SIRI)

1.   Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/512/XI/1988 tanggal 14 Nopember 1988. Dalam rangka meningkatkan pembinaan satuan tempur,  maka Korem Yonif 724/Julu Siri mengalami perubahan organisasi. Pada tanggal 22 Nopember 1988, Yonif 724/Julu Siri diserah terimakan Kasad  dari Pangdam VII/Wirabuana kepada Pangkostrad sehingga Yonif 724/Julusiri  yang Organik Administratif Kodam VII/Wirabuana dialihstatuskan menjadi Yonif Linud 433/3/1 Kostrad dibawah Komando Brigif Linud 3/TMS Kostrad. Satuan ini pertama kali dipimpin oleh Danyonif Linud I Mayor Inf Masa Sitepu. Yonif Linud 433/Julu Siri berpindah kedudukan dari Komando Lama Ds. Paratinggia Kec. Simbang Kab. Maros. ke Desa Sambueja Kec. Simbang Kab. Maros dan satuan ini telah bergabung menjadi satu untuk kompi-kompinya dengan Mayonif, berjarak sekitar 28 Km dari Markas Brigif Linud 3/TMS di Kariango.

2.    Pada tanggal 4 April 1966 merupakan peleburan Yonif 014/Samparajae menjadi Yonif 724/Julu Siri dan pada tanggal 22 November 1988 alihstatus Yonif 724/Julu Siri menjadi Yonif Linud 433/Julu Siri. Dari kedua peristiwa tersebut merupakan Cikal bakal lahirnya Yonif Linud 433/JS, pada tanggal 04 April 1988ditetapkan sebagai hari jadinya Yonif Linud 433/Julu Siri dengan Tunggulnya yang bertuliskan Julu Siri yang setiap tahunnya diperingati oleh seluruh warga Julu Siri.

3.    Pada tanggal 15 Desember 2015 dalam rangka realisasi penataan organisasi satuan jajaran TNI AD Yonif Linud 433/Julu Siri, mengalami perubahan Validasi Organisasi dan Tugas dari Yonif TOP ROI-73 menjadi Yonif TOP ROI-95 sesuai Keputusan Kasad Nomor Kep/6/XII/1995 tanggal 15 Desember 1995 tentang Organisasi dan Tugas Batalyon Infanteri ROI 95 (Orgas Yonif ROI 95)

4.    Tanggal 19 April 2011 Seiring dengan perubahan Orgas TOP ROI 2009 tersebut maka Yonif Linud 433/Julu Siri perlu untuk melaksanakan penyesuaian Orgas yang semula menggunakan TOP ROI 95 menjadi TOP ROI 2009 (sesuai Peraturan Kasad Nomor Perkasad/14/IV/2011 tanggal 19 April 2011 tentang orgas Yonif TOP ROI 2009)

5.   Pada tanggal 20 Oktober 2010 berdasarkan Surat Telegram Panglima Divisi 1 Kostrad Nomor : ST/1397/2010 tanggal 20 Oktober 2010 tentang mendislokasi 1 Ki – B Yonif Linud 433/JS Kostrad ke pangkalan baru di Desa Kariango Kec. Tanralili Kab. Maros.

6.   Satuan Yonif Linud 433/Julu Siri merupakan Pasukan Lintas Udara yang dimiliki TNI-AD dimana prajuritnya memiliki kemampuan-kemampuan khusus dibanding prajurit lainnya. Untuk memelihara kemampuan khusus tersebut satuan Yonif Linud 433/Julu Siri, harus mempunyai kualifikasi Linud yang harus ditempuh Latihan terpusat bidang Linud dilaksanakan Pusdik Passus diantaranya :

a.       Diksar Para, merupakan latihan dasar terjun payung dilingkungan Angkatan Darat.

b.     Terjun bebas militer (Free Fall). Latihan ini hampir sama dengan terjun bebas yang dilakukan oleh orang sipil hanya para prajurit Kostrad membawa perlengkapan tempur.

c.       Jump Master, merupakan latihan lanjutan para guna menyiapkan dan menjadikan pelatih untuk para dasar.

d.       Pandu Udara, latihan yang sering dilaksanakan oleh prajurit   Yonif Linud 433/JS  untuk mendukung tugas di daerah operasi.

7.    Satuan ini telah mengalami pergantian tongak Pimpinan Komandan Yonif Linud 433/Julu Siri dari Masa ke Masa sebagai Komandan ke XVII dijabat oleh Letkol Inf Syamsul Alam, S.E, sampai satuan ini berganti nama menjadi Yonif Para Raider 433/Julu Siri.

 

PEMBENTUKAN PERIODE III. (YONIF PARA RAIDER 433/JULU SIRI)

1.    Pada tanggal 14 Mei 2016, secara resmi Panglima Divisi Infanteri 2/KostradMayor Jenderal TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. membuka Latihan Pembentukan Para Raider bagi Yonif Linud 433/Julu Siri. yang di laksanakan di Lapangan Sidodadi, Kabupaten MalangJawa Timur. Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan satuan dan membentuk prajurit Raider yang profesional, handal dan tangguh. Sehingga Yonif Linud 433/Julu Siri diharapkan akan memiliki kualifikasi Raider, yakni satuan dengan prajurit yang memiliki kemampuan handal dan mampu bergerak di segala bentuk medan dan cuaca dengan mengutamakan unsur pendadakan melalui operasi Raid. Kualifikasi kemampuan yang ingin dicapai yaitu, pertama : mampu sebagai pasukan penanggulangan teror dan pertempuran jarak dekat, kedua : mampu sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan ketiga : mampu untuk melakukan perang berlarut (Gerilya)”.

2.     Dalam latihan di Sidodadi, para pelaku latihan akan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :

Tahap Basis di Sidodadi, NgantangKabupaten Malang;

Tahap Gunung Hutan di Gunung Taji, JabungKabupaten Malang; dan

Tahap Rawa Laut di Pulau SempuSumbermanjingKabupaten Malang.

3.    Pada tanggal 15 Desember 2016 berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/4046/XII/2016 tentang perintah untuk melaksanakan penyesuaian terhadap Organisasi dan Tugas satuan jajaran TNI AD diantaranya Organisasi dan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider, yang tertuang dalam Peraturan Kasad Nomor 55 Tahun 2016.

4.   Berdasarkan Surat Perintah Pangkostrad Nomor : Sprin/342/III/2017 tanggal 13 Maret 2017 tentang perintah melaksanakan penyesuaian terhadap organisasi dan dan tugas satuan jajaran Kostrad, maka Batalyon Infanteri Lintas Udara 433/3/1 Kostrad berganti nama menjadi Batayon Infanteri Para Raider 433/3/1 Kostrad.

5.   Pada tanggal 17 Mei 2018 dilaksanakan Upacara Alih Komando dan Pengendalian Brigif Para Raider 3 Kostrad dari Divisi Infanteri 1 Kostrad kepada Divisi Infanteri 3 Kostrad dipimpin langsung oleh Panglima Kostrad Letjen TNI Agus Kriswanto. Alih Kodal Brigif Para Raider 3 Kostrad Divisi Infanteri 1 Kostrad ini merupakan bagian kesiapsiagaan Kostrad untuk memperluas kekuatan di jajaran satuan Kostrad. Maka dengan Alih Kodal Brigif Para Raider 3 Kostrad dialihkan dari Divisi Infanteri 1 Kostrad kepada Divisi Infanteri 3 Kostrad, sehinga jajaran Brigif Para Raider 3/TBS secara resmi di Bawah Komando Divisi Infanteri 3/Darpa Chakti Yudha termasuk Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu Siri.

6. Satuan Yonif Para Raider 433/JS ini pertama kali dipimpin oleh Danyonif Para Raider I Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. Dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa prajurit Yonif Para Raider 433/JS tidak mengenal pamrih bahkan mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa siap sedia memenuhi panggilan Negara dan Bangsa untuk memberikan Dharma Bhaktinya sebagai Pasukan Pemeliharaan Perdamaian yang tergabung sebagai Satuan Main Body Satgas Yonkomposit TNI Kontingen Garuda XXXV-C UNANID/Darfur yang telah berhasil menorehkan prestasi dalam menjaga perdamaian dan Mengharumkan Nama Bangsa Indonesia dimata Dunia.

ARTI DAN MAKNA LAMBANG YONIF 433/JULU SIRI  

Keterangan :

1.  Tulisan Angka 433 : Angka 433 merupakan angka Nomor Satuan Kostrad Yonif Para Raider 433/Julu Siri

2.  Bintang Kuning bersudut Lima :  Lambang ketinggian cita-cita (tanda khusus AD)

3.  Senjata Cakra bersayap : Merupakan lambang senjata pamungkas para raja yang selalu siap menghancurkan segala kejahatan dimanapun berada, baik darat maupun udara. Senjata Cakra bersayap ini melambangkan sifat Patriotisme prajurit dalam membela negara yang dibebankan kepadanya.

4.  Tulisan Motto JULU SIRI :   Malu bersama/ tanggung jawab bersama, dalam arti    luas, bahwa tanggung jawab Negara adalah Tanggung jawab kami sebagai Alat Negara, Pembela Pancasila dan mempertahankan Negara dari segala tantangan.

5.  Warna Merah :   Berani untuk membela kebenaran.

6.  Warna Putih :   Suci, menjunjung tinggi kebenaran , ketulusan, kejujuran dan kemurnian dalam melaks tugas

7.   Warna kuning Emas : Agung, memiliki kepribadianyang tinggi dan mulia.

8.   Warna Hitam :   Tegar/ kokoh dalam menghadapi segala tantangan.

PENGABDIAN

A.   KARYA JUANG

Tugas Pokok Yonif Para Raider 433/Julu Siri, yaitu menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah darat yang pelaksanaannya diarahkan kepada tercapainya kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF).  Memperhatikan tugas pokok Yonif Para Raider 433/Julu Siri sebagaimana diuraikan diatas serta kecenderungan perkembangan lingkungan strategis maka perlu dijabarkan kedalam tugas-tugas Yonif Para Raider 433/Julu Siri Kostrad sebagai berikut :

1.      Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas di bidang pertahanan dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan operasi Militer Selain Perang (OMSP).

a.   Memelihara dan meningkatkan kemampuan Intelijen dan kemampuan pembinaan teritorial untuk melaksanakan deteksi dan peringatan dini terhadap perkembangan situasi dalam rangka mendukung pemberdayaan wilayah pertahanan.

b.   Menyiapkan dan memelihara kemampuan kesiapan operasional satuan Yonif 433/3/3 Kostrad yang profesional dengan cara meningkatkan kemantapan satuan, menata organisasi dan mengembangkan gelar satuan untuk menangkal segala bentuk ancaman.

c.   Menyiapkan satuan dalam rangka tugas perbantuan kepada Polri atas permintaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

d.  Menyiapkan dan menyiagakan satuan dalam rangka tugas membantu pemerintah menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan serta pencarian pertolongan dalam kecelakaan (Search and Rescue).

 e.  Membantu tugas pemerintah di daerah melalui program karya bhakti TNI.

2    Dalam rangka melaksanakan pembangunan dan pembinaan kekuatan Yonif Para Raider 433/Julu Siri  Kostrad.

a.   Pembangunan kekuatan Yonif Para Raider 433/Julu Siri diarahkan agar dapat melaksanakan tugas pokoknya yaitu menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah darat yang pelaksanaannya diarahkan kepada tercapainya kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF).

b.   Menyiapkan dan memelihara kemampuan operasional Yonif Para Raider 433/Julu Siri yang profesional dengan cara meningkatkan kemantapan satuan, menata organisasi dan mengembangkan gelar satuan untuk menangkal segala bentuk ancaman.

c.  Melaksanakan pembinaan masyarakat melalui kegiatan Kepramukaan, penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air pada kegiatan karya bhakti, pekan bhakti maupun kegiatan Binter lainnya guna terwujudnya komponen cadangan dan pendukung.

3.     Dalam rangka meningkatkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Menyiapkan personel dan satuan dalam rangka membantu tugas Bhakti TNI.

4.     Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

a.  Menyiapkan satuan dalam rangka membantu pemerintah dalam mengatasi gangguan keamanan setelah diberlakukannya keadaan darurat sipil dan keadaan darurat militer sesuai petunjuk dari Komando Atas.

b.  Melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial secara terbatas guna mendukung tugas pokok satuan serta tugas Binter oleh Satkowil setempat.

c.   Memberikan bantuan dalam rangka mendukung tugas pemerintah di daerah.

d.  Membantu Polri dalam rangka tugas keamanan atas permintaan yang diatur dalam undang-undang.

B.          TUGAS OPERASI PENGAMANAN

1.     Pada tahun 1964 s.d. 1976, Yonif 724/Julu Siri melaksanakan Operasi penumpasan pengacau pimpinan Andi Selle Matola Cs. dan penumpasan DI/TII pimpinan Andi Mappe Nurdin Pisso Cs di daerah Pinrang, Sidrap, Wajo dan Soppeng dan pembersihan sisa sisa DI/TII yang masih bertahan di hutan-hutan dipimpin oleh Kapten Inf Sanusi.

2.    Pada tahun 1970, Yonif 724/Julu Siri melaksanakan Operasi di Irian Jaya  yang tergabung dalam Satgas III Hasanuddin dipimpin oleh Mayor Inf Mokhtar Jaya.

3.  Pada tahun 1971, Yonif 724/Julu Siri melaksanakan Operasi penumpasan DI/TII di daerah   Duri Kabupaten Enrekang  dipimpin oleh Kapten Inf Ibrahim Tulle.

4. Pada tahun 1973 d. 1975, Yonif 724/Julu Siri melaksanakan tugas pengamanan Tapol TEEFAAT di Pulau Buru yang tergabung dalam Satgas VI Kodam XIV Hasanuddin.

5. Pada tahun 1979 s.d. 1980 Yonif 724/Julu Siri melaksanakan Operasi Teritorial di Irian Jaya  dibawah pimpinan Mayor Inf Sudjito.

6. Pada tahun 1982  Yonif 724/Julu Siri melaksanakan tugas pengamanan tidak langsung Pemilu di daerah Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Sidrap, Enrekang dan Kodya Ujung Pandang dalam Operasi  Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas Keamanan dan Ketertiban dibawah pimpinan Letkol Inf Firdaus Amirullah

7. Pada tahun 1985 s.d. 1988, Yonif 724/Julu Siri melaksanakan Operasi pemulihan keamanan dan ketertiban di Irian Jaya dibawah pimpinan Mayor  Inf Suharto.

8. Pada tahun 1997, Yonif Linud 433/Julu Siri melaksanakan pengamanan Pemilu tak langsung di Irian Jaya. dibawah pimpinan Mayor Inf Djoko Subandrio.

9. Pada tahun 1999 d. 2000, Yonif Linud 433/Julu Siri melaksanakan Operasi Satgas Teritorial di Irian Jaya dibawah pimpinan Mayor Inf Saharuddin.

10. Pada tahun 2000 d. 2001, Yonif Linud 433/Julu Siri merupakan salah satu satuan yang bertugas melaksanakan pengamanan perbatasan Irian Jaya berada di sektor Utara dan dibawah Komando Pelaksana Operasi Pengamanan perbatasan (Korem 172/PWY) melaksanakan tugas pokok mengamankan perbatasan RI-PNG, mencegah penyusupan/infiltrasi penyelundupan, memantau kegiatan pelintas batas, menjaga dan memelihara stabilitas keamanan, kedaulatan NKRI serta melindungi/ memberikan rasa aman kepada masyarakat/pemukiman penduduk untuk mencegah/meredam dan menghilangkan pengaruh kelompok separatis sesuai dengan PO Cendrawasih Wira Yakthi 02 Rem 172/PWY Tahun 2001 yang menitikberatkan pada operasi Tempur dibantu Operasi Intelijen dan Operasi Teritorial. Berdasarkan Surat Perintah Danbrigif Linud 3/TMS Nomor Sprin/234/XI/2000 tanggal 15 November 2000 tentang perintah untuk melaksanakan penugasan Operasi didaerah Rawan Irian Jaya dipimpin oleh Mayor Inf AM. Putranto, S.Sos dengan kekuatan 650 orang.

10. Satgas Yonif Linud 433/Julu Siri yang melaksanakan tugas ±9 bulan didaerah operasi  melaksanakan Operasi Pengamanan perbatasan RI – PNG. berhasil mendapatkan 11 CUK Senjata (6 CUK SS1, 1 Cuk M 16 A1/GLM, 2 CUK Carabine, 2 CUK Mouser) dan 19 TPN/OPN menyerahkan diri ke NKRI.

11.  Pada tahun 2009 s.d. 2010, Yonif Linud 433/JS adalah salah satu satuan di Divisi Infanteri 1 Kostrad yang di BKO-kan kepada Kodam XVII/CEN dalam rangka melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG yang berada di Kab. Boven Digoel meliputi Distrik Mindiptana, Waropko, Assiki, Kombut, Mandobo dan Jair untuk memelihara stabilitas keamanan wilayah dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat di wilayah Korem 174/ATW. Berdasarkan Surat Perintah Pangkostrad Sprin/1050/X/2009 tanggal 7 Oktober 2009 tentang perintah mempersiapkan diri untuk melaksanakan penugasan sebagai Satgas Ops Pamtas RI-PNG a.n Letkol Inf Amrin Ibrahim NRP 1920023500668 Danyonif Linud 433/3/1 Kostrad dengan kawan-kawan 649 orang. Satgas Pamtas Yonif Linud 433/JS melaksanakan operasi pengamanan wilayah darat perbatasan RI-PNG, mengamankan, menciptakan stabilitas keamanan di sepanjang wilayah perbatasan RI-PNG mulai wilayah Koramil 1711-01/Waropko (patok batas MM 7.3) s.d wilayah Koramil 1707-05/Muting (patok batas MM 10), mencegah keluar masuk GSP/B di sepanjang perbatasan RI-PNG, mencegah pemindahan patok batas dengan melakukan patroli dari pos menuju patok batas yang menjadi tanggung jawabnya, mencegah pelanggaran pelintas batas wilayah kedua negara melalui kegiatan patroli, pengendapan dan penempatan pos pada titik kritis serta daerah rawan, mencegah terjadinya penyelundupan dan pencurian kekayaan alam di wilayah perbatasan, memberdayakan masyarakat sekitar perbatasan untuk menumbuhkan semangat bela negara dan mematuhi hukum yang berlaku, mengamankan masyarakat dan lingkungannya dari pengaruh GSP, mengaktifkan pembinaaan teritorial terbatas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai skala prioritas, melaksanakan pergeseran pos perbatasan yang belum mencapai ± 5 km dari garis perbatasan RI-PNG sesuai kemampuan, mulai 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2009 selama 365 hari di sepanjang perbatasan RI-PNG dalam wilayah sektor Kabupaten Boven Digoel dalam rangka mendukung operasi Kolakops Korem 174/ATW, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah. Yonif Linud 433/Julu Siri melaksanakan Operasi Pengamanan perbatasan RI – PNG (berhasil mendapatkan 14 Cuk Senjata Rakitan Jenis Engkle Loop, 2 Cuk Pistol Rakitan, 1 Cuk Pistol Standar kal 2.2 mm dan menewaskan Tokoh Asops Kodap IV).

12.  Pada tahun 2011 s.d. 2012 Anggota Yonif Linud 433/Julu Siri Melaksanakan BP penugasan Satgas Ops Pamtas RI-PNG di wilayah Kodam XVII/Cendrawasi Jayapura dipimpin oleh Lettu Ckm I Nyoman Tinglas.

13.  Pada tahun 2012 s.d. 2013 Anggota Yonif Linud 433/Julu Siri a.n Lettu Inf Achmad Zaki, S.Sos melaksanakan penugasan yang tergabung dalam Satgas Bais di Ibukota Jakarta.

14.  Pada tahun 2013d. 2014, Anggota Yonif Linud 433/Julu Siri a.n. Kapten Inf Moh. Alharidz unus, S.Sos melaksanakan penugasan yang tergabung dalam Satgas Bais di Aceh.

15.   Pada tahun 2014 s.d. 2015, Yonif Linud 433/Julu Siri mendapat perintah untuk melaksanakan operasi pengamanan perbatasan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI khususnya di wilayah Kalimantan Utara, Berbagai kegiatan di daerah perbatasan yang sangat merugikan Negara Indonesia sering terjadi sehingga menimbulkan perhatian yang serius oleh pemerintah pusat. Hal ini dapat kita lihat dengan timbulnya berbagai masalah diantaranya pencurian sumber daya alam, kegiatan illegal dan pelanggaran lintas batas. Daerah perbatasan Kalimantan Utara dengan Malaysia masih rawan terjadinya tindakan pelanggaran wilayah, karena ketidak tegasan aparat dan himpitan ekonomi masyarakat. Hal ini terlihat masih banyaknya warga negara Indonesia yang menyeberang ke wilayah Malaysia melalui perbatasan guna bekerja di malaysia sebagai TKI illegal. Daerah yang sering digunakan sebagai pintu masuk TKI adalah di wilayah Nunukan Kaltara. Hal ini merupakan indikasi bahwa pelanggaran lintas batas masih akan terjadi di wilayah perbatasan (Nunukan), yang berpotensi tingginya peredaran Narkoba dan barang – barang terlarang lainnya dapat dengan mudah masuk ke negara Indonesia. Berdasarkan Surat Perintah Pangkostrad Nomor Sprin/905/VIII/2014 tanggal 16 Agustus 2014 tentang perintah melaksanakan tugas Operasi pengamanan perbatasan Darat RI-Malaysia TA 2014 di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dipimpin oleh Letkol Inf Agustatius Sitepu, S.Sos., M.Si, Melaksanakan Ops Pamtas RI-Malaysia kekuatan 350 orang berhasil Penangkapan Miras sebanyak 13.000 Botol, Penggagalan Narkoba sebanyak 1.335,05 gram, TKI bermasalah 3.250 orang, Senjata 12 Cuk, Muhandak 7 buah bom Rakitan, sembako Illegal 2.5 ton daging Elena, 5 ton beras, dan penangkapan roko tanpa cukai sebanyak 4.200 bungkus, dari prestasi yang diperoleh tersebut Satuan ini dalam pelaksanaanan tugas tersebut dinilai terbaik sehingga dihadiahi tugas operasi ke luar negeri.

16.  Pada tahun 2017 s.d. 2018, anggota Yonif Linud 433/Julu Siri sebanyak 16 orang melaksanakan BP Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 432/WSJ dipimpin Lettu Inf Muhammad Iqbal Yulandi, S.T.Han.

C.          TUGAS OPERASI TIMOR-TIMOR

1.  Pada tahun 1976, Yonif 724/Julu Siri melaksanakan Operasi Seroja di daerah Timor-Timur dipimpin oleh Mayor Inf Marsudiyono.

2.   Pada tahun 1991 s.d. 1992, Yonif Linud 433/Julu Siri sebagai salah satu satuan jajaran Brigif Linud 3/TMS mendapat kepercayaan dari komando atas untuk melaksanakan tugas operasi didaerah Timor-Timur. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit-prajurit Yonif Linud 433/Julu Siri dalam melaksanakan tugas operasi ini, terutama dalam mengisi sejarah satuan. Sesuai perintah Komando atas Yonif Linud 433/Julu Siri disiapkan sebagai satuan pemukul karena tetapi karena kebutuhan tugas didaerah operasi Timor-timur, Yonif Linud 433/Julu Siri berubah status sebagai Satuan Tugas Teritorial sesuai Surat Perintah Pangkostrad Nomor Sprin/647/IX/1991 tanggal 26 September 1991 tentang perintah pemberangkatan Yonif Linud 433/Julu Siri kedaerah operasi Timor-Timur dipimpin oleh Letkol Inf Sukamto Hadi dengan kekuatan personel 542 orang. Pada tanggal 23 Juni 1992 berdasarkan Bratel Pangkostrad kepada Pangkolakops Tim-Tim Komandan Satgas Letkol Inf Sukamto Hadi NRP 27129 diperintahkan untuk mengikuti Pendidikan Seskoad. Untuk Komando Kendali Satgas dilimpahkan kepada Wadan Satgas Mayor Inf Sunarko. MD

3.  Pada tahun 1994 s.d. 1995, Yonif Linud 433/Julu Siri merupakan satuan jajaran Kostrad yang melaksanakan tugas operasi di daerah Timur-Timur dalam hubungan Detasemen Tempur, Tugas ini merupakan pelaksanaan operasi pertama di Timur-Timur, dimana sebelumnya satuan ini pernah melaksanakan tugas dalam hubungan Batalyon Tempur. Satgas Yonif Linud 433/Julu Siri BKO kepada KO Sektor-A Korem 164/WD mulai tanggal 21 Oktober 1994 s.d September 1995, dalam pelaksanaan tugas Yonif Linud 433/Julu Siri berpedoman pada PO Mantap III-A dan PO Tatoli Rem 164/WD serta PO Galuh-1 Sektor-A.

4.   Berdasarkan Surat Perintah Pangkostrad Nomor Sprin/685/X/1994 tanggal 6 oktober 1994 tentang perintah melaksanakan tugas operasi satuan Pemukul kedaerah operasi Timor-Timur dipimpin oleh Mayor Inf Iwan Aprilianto dengan kekuatan personel 345 orang. Dalam masa penugasan tersebut telah dilaksanakan rotasi Jabatan Komandan Yonif Linud 433/Julu Siri  pada tanggal 22 Juni 1994 dari Mayor Inf Iwan Aprilianto NPR 28919 kepada Mayor Inf Irwan Kunadi NRP 28914 sehingga tugas dan tanggung jawab Dansatgas Pemukul beralih kepada Mayor Inf Irwan Kusnadi, selama melaksanakan tugas sebagai satuan detasemen pemukul satgas Yonif Linud 433/Julu Siri beberapa kali melaksanakan kontak tembak dengan pasukan GPK pada tanggal 24 Juli 1995 Team1/A kekuatan 15 Orang Dpp Lettu Inf S.E. Ginting NRP 190001206 kontak dengan GPK di Co. 7190.4105 pada saat pengendapan berhasil mendapatkan 3 Pucuk Jat SS-1, 1 Granat TP, 236 butir munisi dan 3 orang GPK Tewas.

D.         TUGAS OPERASI KONFLIK ACEH

1.   Pada tahun 2002 s.d. 2003 Kompi Rajawali Yonif Para Raider 433/Julu Siri tergabung dalam Detasemen Pemukul -5 Rajawali dengan kekuatan 383 orang sebagai  satuan pemukul Sektor-B Koops TNI melaksanakan tugas pengamanan wilayah di Kab. Aceh Barat, Aceh Jaya dan Aceh Besar dengan tugas pokok mencari, mendekati, menghancurkan dan menawan GAM  melaksanakan Operasi di Rah Rawan  Aceh, melindungi jiwa, raga dan harta masyarakat dari ancaman GAM serta merebut simpati dalam rangka mendukung tugas pokok Koops TNI, Telegram Panglima TNI Nomor : TR/ 253/2002 tanggal 13 Maret 2002 tentang perintah pemberangkatan satuan yang tergabung Kosatgas Mobil Rajawali di daerah penugasan NAD. Dipimpin oleh Kapten Inf Tumito Susanto dengan kekuatan 112  berhasil mendapatkan 1 Cuk orang AK 46, 1 Cuk  SS1 V1  dan 2 Cuk Pistol US Carabine.

2.   Pada tahun 2003 s.d. 2004, Yonif Linud 433/Julu Siri beserta jajarannya sebagai pasukan kerangka melaksanakan pengamanan pemukiman dan penumpasan pemberonta GAM bersenjata beserta kekuatannya di wilayah Kab. Aceh Timur dalam rangka pengamanan wilayan NAD sesuai dengan Surat Perintah Danbrigif Linud 3/TBS Nomor : Sprin/61/IV/2013 tanggal 5 April 2003 tentang perintah untuk melaksanakan penugasan ke daerah rawan Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Andi Muhammad guna menghancurkan sasaran terhadap kosentrasi dan kekuatan Pemberontak GAM secara terpilih, memutus jaring komunikasi dan logistik, membantu berfungsinya pemerintah daerah yang belum berfungsi, mengamankan objek vital daerah, melindungi dan mengamankan berfungsinya kehidupan perekonomian masyarakat, mencegah dan menggagalkan penyelundupan senjata dan perlengkapan militer lainnya dari luar wilayah melalui laut dan darat serta mewujudkan semangan CINTA NKRI diwilayah Komando Sub sektor B/1 dengan hasil mendapatkan 7 Cuk Ak 47, 4  Cuk SS-1, 5  Cuk M-16 A.1, 1 Cuk US Carabine, 1 Cuk Basoka, 6 Cuk Pistol. 4 cuk GLM dan 20 cuk rakitan. Diakhir penugasan telah dilaksanakan serah terima jabatan Komandan Yonif Linud 433/Julu Siri dari Mayor Inf Andi Muhammad kepada Mayor Inf Taufik Risnendar.

3.       Pada tahun 2005,  Yonif Linud 433/Julu Siri melaksanakan operasi pengamanan wilayah untuk menciptakan rasa aman terhadap masyarakat, mencegah dan menghilangkan pengaruh kelompok separatis GAM terhadap masyarakat, menciptakan stabilitas keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat di wilayah Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Jaya yang tergabung dalam Satgas Mobile Pemukul 12 Koren 012/Teuku Umar  dalam rangka mendukung Tugas Pokok Kolakops Pengamanan Wilayah NAD. Setelah terjadinya bencana Alam Tsunami. Berdasarkan Surat Perintah Danbrigif Linud 3/TBS Nomor: Sprin/51/III/2005 tanggal 4 Maret 2005 tentang perintah melaksanakan operasi satuan pemukul didaerah rawan Nanggroe Aceh Darussalam dipimpin Letkol Inf Taufik Risnendar NRP dengan kekuatan 488 orang, yang tergabung dalam Operasi Darurat Sipil II di daerah rawan Aceh, dengan berhasil operasi mendapatkan 1 pucuk AK, 1 pucuk SS1, 1 pucuk Pistol Standar, 6 pucuk Pistol Rakitan, 4 Cuk GLM Rakitan. Satuan ini kembali setelah GAM dan pemerintah Indonesia setuju untuk menandatangani perjanjian damai yang ditandatangani di HelsinkiFinlandia pada Agustus 2005. Menurut ketentuan perjanjian perdamaian, yang diterima oleh pimpinan politik GAM dan disahkan oleh di Tiro, Aceh mendapat status otonomi yang lebih besar. Sehingga seluruh pasukan yang di BKO ke kodam Iskandar Muda di tarik dan dikembalikan kedaerah asal.

 

 E.         TUGAS OPERASI KONFLIK POSO

1.  Pada tahun 2015, Yonif Linud 433/Julu Siri melaksanakan penindakan awal selama 90 hari di daerah POSO SULTENG untuk membantu Kodam VII/WRB guna mencegah konflik yang semakin luas dalam rangka memelihara integritas wilayah nasional, Yonif Linud 433/Julu Siri merupakan salah satu satuan jajaran Kostrad yang disiapkan untuk melaksanakan operasi bantuan kepada POLRI guna melindungi dari setiap ancaman. Wil Kab. Poso merupakan wilayah kedaulatan NKRI yang harus dilindungi bila dihadapkan degan setiap ancaman yang mungkin timbul, baik yang berasal dari dlm maupun luar NKRI. Berdasarkan Surat Telegram Pangkostrad Nomor : ST/1513/2015 tanggal 4 November 2015 tentang perintah menyiapkan satuannya kekuatan 310 org dari Yonif Linud 433/3/1 Kostrad sebagai pasukan pemukul dalam rangka Operasi Bantuan kepada Polri Di Wil Kab. Poso Prov Sulteng yang tergabung dalam satgas Camae Maleo IV Dpp Letkol Inf Syamsul Alam S.E (Danyonif Linud 433/JS).

2.   Pada tahun 2017 s.d. 2018, Yonif Linud 433/Julu Siri a.n. Letda Inf Bremen Pandu Wiraguna S.T. Han dkk 4 orang melaksanakan Satgas Rahwan di Poso tergabung dalam satgas Tinong Bala.

F.         TUGAS OPERASI PERDAMAIAN

1.   Pada tahun 2007, Satu Kompi Yonif Linud 433/Julu Siri, Berdasarkan Surat Perintah Danbrigif Linud 3/TBS nomor Sprin/30/XI/2007 tanggal 21 Nopember 2007 tentang perintah melaksanakan penugasan misi OPP PBB di Lebanon tergabung dengan Satgas Yonif mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL a.n. Letkol Inf A M Putranto Nrp 31102 jabatan Kasbrigif Linud 3/1 Kostrad dkk 380 orang termasuk diantaranya 101 orang dari Yonif Linud 433/3/1 Kostrad melaksanakan penugasan ke luar negeri yang tergabung dalam pasukan Garuda XXIII B Lebanon dipimpin oleh Kapten Inf Marwan Supriyanto.

2.   Pada tahun 2011 s.d. 2012 Anggota Yonif Linud 433/Julu Siri a.n Lettu Ckm dr. Tego Sulistiyono melaksanakan penugasan ke luar negeri yang tergabung dalam pasukan Garuda XXIIIE/ Libanon.

3.      Pada tahun 2012 s.d. 2013, Anggota Yonif Linud 433/Julu Siri sebanyak 2 orang melaksanakan penugasan ke luar negeri yang tergabung dalam pasukan Garuda XIIIF/Libanon  a.n. Pratu Asrin dan Pratu Franssiscus .

4.       Pada tahun 2015 s.d. 2016 Anggota Yonif Linud 433/Julu Siri sebanyak 2 orang melaksanakan penugasan ke luar negeri yang tergabung dalam pasukan Satgas Yonkompasit TNI Konga XXXV-B UNAMID/ Darfur a.n. Serda Asri dan Kopda Hasanuddin.

5.        Pada tahun 2014 s.d. 2015 Anggota Yonif Linud 433/Julu Siri sebanyak 2 orang Berdasarkan Berdasarkan Surat Perintah Danbrigif Linud 3/TBS Nomor Sprin/2858/XI/2014 tanggal 11 Nopember 2014 tentang perintah untuk masuk di Marshaling Area di PMPP TNI Sentul Bogor pada Satgas Force Headquarter Support Unit (FHQSU) TNI Konga XXVI-G1/Unifil, Satgas Force Protectioan Company (FPC) TNI Konga XXVI-G2/, Satgas Military Police Unit (MPU) TNI Konga XXVI-E/Unifil, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) TNI Konga XXVI-E/Unifil dan Satgas Cimic TNI Konga XXVI-E/Unifil di Lebanon a.n Sertu  Heni dan Pratu Jamaluddin.

6.        Tahun 2017-2018, Yonif Para Raider 433/Julu Siri melaksanakan penugasan ke luar negeri yang tergabung dalam satuan Mainbody pasukan Satgas Yon Kompasit TNI Konga XXXV-C UNAMID/ Darfur berjumlah 317 Orang dipimpin Letkol Inf Syamsul Alam S.E. Berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/538/III/2017 tanggal 24 Maret 2017, tentang perintah melaksanakan tugas sebagai personel Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C UNAMID yang tergabung pada misi PBB. Penugasan di daerah Darfur, Sudan merupakan salah satu implementasi untuk mewujudkan perdamaian dunia yang dilakukan oleh Negara Indonesia. Dengan keterlibatan TNI dalam melaksanakan misi perdamaian di Darfur, Sudan ini adalah merupakan wujud nyata peran aktif bangsa Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Batalyon Komposit TNI ini merupakan Satuan Tugas yang dikirim oleh Indonesia dengan tugas pokok melaksanakan Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB di wilayah Darfur Sudan, meyakinkan daerah operasi bebas dari aktivitas bermusuhan antara pihak – pihak yang bertikai, melaksanakan kegiatan kemanusiaan sebagai bagian dari Sipil Militer Koordinasi (Cimic) dalam mendukung tugas Komando Sektor-2 State Security Assistance Force (SSAF). Dalam pelaksanaan tugas pokoknya Satgas Yonkomposit TNI tetap mengedepankan konsep operasi “To Win The Heart and Mind of The People“ dengan tetap memegang teguh prinsip Imparsial agar dapat diterima oleh masyarakat di daerah West Darfur Sudan, khususnya masyarakat yang berada di wilayah operasi. Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C UNAMID melaksanakan tugas Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB mulai 07 April 2017 sampai dengan  27 April 2018 di wilayah Darfur dibawah SSAF yang berdislokasi di El Geneina SC dan Mournei TS, meyakinkan daerah operasi bebas dari aktivitas bermusuhan antara pihak-pihak yang bertikai, melaksanakan kegiatan kemanusiaan sebagai bagian dari Sipil Militer Koordinasi (Cimic) serta melindungi kegiatan masyarakat setempat dengan menempatkan 3 (tiga) Kompi di El Geneina SC bersama Battalion HQ dan 1 (satu) Kompi berkedudukan di Mournei TS dalam rangka melaksanakan operasi pemeliharaan perdamaian serta  melaksanakan operasi selanjutnya atas perintah. Penghargaan Tertulis yang diterima selama berjalannya Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C UNAMID dari HQ Sector West yaitu sebagai berikut :

a.  QIPs Rehabilitation Women prison di El Geneina dari tanggal 29 Mei sampai dengan 6 Juli 2017;

b.  QIPs provision 20 unit solar powered di El Geneina dengan pengerjaan dari tanggal 17 sampai dengan 28 september 2017;

c.  Hadroh Marawis performance pada saat International Day OPeace pada tanggal 28 september 2017;

d.  Pertunjukan bela diri Yong Modoo dan Karate di El Burhania Square El Geneina Pada perayaan UN Day tanggal 24 Oktober 2017;

e.  Penampilan Band dan Gemu Famire pada saat perayaan AIDS Day tanggal 4 Desember 2017.

f.   Kegiatan Karak Charity Program pada tanggal 9 januari 2018;

g.  Peresmian Masjid di desa Kajil Kajili Kompi D Masteri pada tanggal 6 Maret 2018;

h.  Perayaan International Woman day di Mournei TS Tanggal 15 Maret 2018;

i.   Peresmian Madrasah Mujamah Mabrokah yag di terletak di desa Al-Riyadh Tanggal 3 April 2018;

j.   Kegiatan Karak Free Medical Campaign, peresmian Masjid dan Madrasah tanggal 16 April 2018;

k.   Kegiatan peresmian Masjid Al-wahdah Al-Riyadh tanggal 18 April 2018.

l.   Juara 1 Lari 4 & 8 km Putra dan Putri, Juara 1 Bola Volly dan Juara 1 Tenis Meja pada Championship Sector West  tanggal 20 Agustus 2017

m.  Penyelamatan masyarakat dari terbawa arus Banjir Wadi. 31 Agustus 2017

n. Penangkapan dan penggagalan pencuarian aset UN di Forobarngan, Habila TS dan Supercamp TS. Agustus – Oktober 2017

SEJARAH SINGKAT

BRIGADE INFANTERI 20/IMA JAYA KEROMO

TERBENTUKNYA SATUAN

Kodam XVII/Cenderawasih adalah salah satu Kotama di jajaran TNI AD yang dikembangkan posturnya dengan adanya pembentukan satuan infanteri setingkat Brigade di wilayah yang mempunyai nilai-nilai strategis. Salah satu Brigade Infanteri yang dipersiapkan oleh TNI AD adalah Brigade Infanteri-20/Ima Jaya Keramo yang berkedudukan di Timika dengan membawahi 3 (tiga) Batalyon Infanteri Diperkuat antara lain: Batalyon Infanteri 754/ENK berkedudukan di Timika, Batalyon Infanteri 755/Yalet berkedudukan di Merauke dan Batalyon Infanteri 756/WMS berkedudukan di Wamena.

 Untuk menjaga tetap tegaknya NKRI, kehadiran satuan tempur organik di daerah rawan sangat diperlukan. Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Djoko Santoso sebagai pimpinan TNI AD menentukan kebijakan pembentukan satuan tempur khususnya Brigade Infanteri-20/IJK di wilayah Papua sebagai salah satu satuan yang mengemban tugas untuk mempertahankan NKRI di wilayah Papua.

Dalam perkembangan selanjutnya Brigif-20/Ima Jaya Keramo diresmikan oleh Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso di Slawi, Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 12 April 2007 bersama-sama dengan 4 Brigif yang tersebar di seluruh Indonesia dengan dasar sebagai berikut  :

a.Keputusan Kasad Nomor Kep/15/III/2007 tanggal 20 Maret 2007 tentang pembentukan Brigif-20/Ima Jaya Keramo Kodam XVII/Trikora

b.Surat Telegram Pangdam XVII/Trikora Nomor ST/287/2007 tanggal 16 April 2007 tentang alih status Yonif 754/ENK, Yonif 755/Yalet dan Yonif 756/WMS menjadi Organik Brigif-20/IJK.

c.Surat Telegram Pangdam XVII/Trikora Nomor ST/299/2007 tanggal 23 April 2007 tentang Perintah melaksanakan penyesuaian terhadap Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/15/III/2007 tentang pembentukan Brigif-20/Ima Jaya Keramo di jajaran Kodam XVII/Trikora dan penyusunan Orgas Brigif-20/Ima Jaya Keramo dengan menggunakan Keputusan Kasad Nomor Kep/43/V/1985 tanggal 27 Mei 1985 tentang Tabel Organisasi dan Peralatan Brigif.

Sejarah terbentuknya satuan tempur Brigade Infanteri-20/IJK Kodam XVII/Cenderawasih dapat memberikan nilai kejuangan dan rasa solidaritas, soliditas dan kebanggaan terhadap perorangan maupun satuan yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya untuk membangkitkan semangat dalam menghadapi setiap tugas yang diberikan oleh komando atas

SEJARAH SINGKAT
BATALYON INFANTERI 754/EME NEME KANGASI

SEJARAH SINGKAT
BATALYON INFANTERI  755/YALET

SEJARAH SINGKAT
BATALYON PERTAHANAN UDARA 16/SULA BHUANA CAKTI

TERBENTUKNYA SATUAN

Sejarah. Dalam pengembangan Satuan Arhanud kemudian salah satunya direalisir pembentukan Kompi Penangkis Serangan Udara ( Ki PSU )pada tahun 1960, selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanudin Nomor : KPTS/0033/04/1961 tanggal 1 April 1961 secara resmi didirikan Baterai Artileri Serangan Udara G/BS, yang selanjutnya sampai tanggal 1 April ditetapkan sebagai hari jadi Baterai Arhanudri 141/BS.

Latar belakang pembentukan Baterai PSU karena pertimbangan pimpinan TNI-AD khususnya wilayah Indonesia Timur pada tahun 1960, perlu untuk menyusun kekuatan penangkis serangan udara guna turut serta dalam menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di wilayah Timur dari rongrongan separatis seperti PRRI, Permesta dan lain-lain.
awal berasal dari hasil likuidasi Baterai Arsu G/BS yang berkedudukan di Manado dan juga hasil perekrutan secata / milsuk Kodam XIV/Hasanuddin ( Sehingga mayoritas anggotanya merupakan suku Manado). Kemudian nama Baterai Arsu G/BS diubah menjadi Baterai Arhanudri 141/BS sesuai dengan keputusan Pusarhanud.
Awal pembentukan Baterai Arhanudri 141/BS adalah Baterai Arsu G/BS yang berkedudukan di Manado Sulawesi Utara yang terbentuk dari satuan yang terlibat dalam pelaksanaan penumpasan PRRI/Permesta. Mulai tanggal 1 April 1961 secara resmi Markas Komando Baterai Arsu G/BS berkedudukan di Jln. Stando No. 25 Makassar (Komplek PN Aneka Niaga), dengan anggota

Baterai Arhanudri 141/BS dan beberapa satuan lain berdasarkan perintah Pangdam XIV/Hasanuddin No.Prin/9285/2/1968 tanggal 11 maret 1968 mendapat tugas untuk membuka lahan perkebunan dan perumahan sebagai hasil koordinasi antara pemda Maros, Gubernur sul-sel dan Pangdam XIV/ Hasanuddin dalam rangka meminimalisir pertumbuhan dan pergerakan sisa-sisa PRRI/Permesta yang bertempat di daerah sangkeang komplek. Khusus untuk Baterai Arhanud 141/BS mengelola Desa Saptamarga(Destamar) di Desa Kurusumange Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros. Pada tanggal 17 agustus 1968, diresmikanlah lahan yang telah digarap tersebut oleh PangdamXIV/Hasanuddin Kolonel Inf Solikin G.P,dimana berhasil didirikan 70 unit rumah dan kebun seluas 78,3Ha yang sampai saat ini dihuni oleh warga sipil purnawirawan Arhanud dan keluarganya.

Setelah berhasil melaksanakan tugas di Destamar, Baterai Arhanuri 141/BS mendapatkan perintah untuk menempati asrama di Km 9 jurusan Mandai (sekarang Markas Yon Kav 10/Serbu), namun karena adanya perubahan dan reorganisasi satuan TNI AD di wilayah Makassar saat itu khususnya adanya pembentukan Batalyon Kavaleri yang memerlukan asrama yang cukup untuk menampung seluruh personelnya, maka mulai saat itu sampai dengan sekarang Markas Komando Baterai berpindah kedudukan di Tello Baru Km. 7 jurusan Mandai.

Pada awal pembentukan untuk pejabat perwira saat itu hanya Danrai saja yaitu Letda Art O.B. Tuarissa, untuk pejabat Danton di isi oleh Bintara. Sedangkan untuk anggota sebagian besar hasil likuidasi dari Baterai Arsu Menado yang ada sejak itu Pejabat komandan Baterai 141/BS mulai mengajukan penambahan personel ke komando atas sehingga mulai ada penambahan personel Perwiralulusan Secapa Milsuk tahun 1970 dan seterusnya.
Kemudian pada tahun 2013 pengembangan Rai Arhanudri 141/BS menjadi Yonarhanudse-16/Maleo sesuai dengan Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/57/X/2008 dan setelah itu pada tahun 2018 Yonarhanudse-16/Maleo melaksanakan peresmian perubahan nama menjadi Yonarhanud 16/Sula Bhuana Chakti sesuai Sprin Pangdam XIV/Hasanuddin Nomor Sprin/191/I/2018 tanggal 29 Januari 2019 hingga saat ini.

PENGABDIAN

Tugas Operasi.
Penumpasan DI/TII. Sejak didirikan pada tahun 1961 Rai Arhanudri 141/BS telah mengambil bagian dalam pengamanan di wilayah Sulawesi dalam operasi-operasi militer secara fisik. Satuan telah mengerahkan kekuatan 1 Rai untuk bergabung dengan Brigif 11/Anoa saat itu. Medan operasi dalam penumpasan gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar adalah hampir tersebar di seluruh Sulawesi.

Tugas Operasi Pembebasan Irian Barat dalam TRI KORA. Selain tugas operasi pengamanan daerah Sulawesi, setelah itu pada tahun 1962 Rai Arhanudri 141/BS mendapatkan perintah untuk melaksanakan tugas operasi pembebasan Irian barat dari penjajahan Belanda kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi atau lebih dikenal sebagai operasi Mandala maka dengan dipimpin langsung oleh Danrai Letda Art OB Tuarissa.

Senjata pokok yang digunakan saat itu adalah Meriam 40 mm jenis L-60, 20 mm/Oerlikon dan SMB 12,7 mm/DSHK. Tugas tersebut berakhir pada tahun 1963 tanpa kerugian materiil maupun personel, dengan sedikit partisipasi satuan ini telah membantu kembalinya Irian Barat kepada Republik Indonesia pada pada tanggal 1 Mei 1963.

c.. Operasi Dwi Kora. Keinginan Indonesia untuk menjadi negara yang mempelopori terbentuknya suatu dunia yang bebas dari kolonialisme dan imperialisme negara lain memberikan dampak buruk bagi hubungan antara Indonesia dengan negara-negara barat dan sedikit memperlihatkan kecenderungan dekatnya hubungan Indonesia dengan blok Komunis di masa orde lama. Situasi ini makin menggenting dengan terbentuknya negara Malaysia yang diberikan kemerdekaan oleh Inggris yang menurut pemerintah Indonesia saat itu mengingkari persetujuan yang dibuat di Manila (Filipina) dan menganggap hal itu sebagai suatu proyek NEKOLIM Negara Inggris dan Sekutu-nya. Oleh karenanya, pada tanggal 3 mei 1964 diumumkan Dwi Komando Rakyat (DWIKORA) yang bertujuan membubarkan proyek Nekolim itu.

Maka pada tahun 1964 Baterai Arhanudri 141/BS mendapat perintah untuk melaksanakan tugas operasi pembebasan Kalimantan Barat dengan mengerahkan kekuatan satu Baterai dibawah pimpinan Danrai Letda Art Ambiar yang digelar di sekitar daerah Singkawang Kalbar sampai dengan tahun 1966.

Maleo Dalam Kegiatan Konsolidasi Di Daerah Operasi

e. Penumpasan Pemberontakan G.30.S/PKI. Dengan meletusnya gerakan 30 September/PKI pada tanggal 30 September 1965 maka pemerintahan saat itu dibawah pimpinan Letjen TNI Soeharto selaku Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan melaksanakan operasi dalam rangka penumpasan G 30 S/PKI yang melibatkan seluruh satuan TNI AD. Baterai Arhanudri 141/BS yang saat itu baru saja kembali dari operasi lintas batas Dwi Kora ikut melaksanakan operasi pemberantasan G 30 S/PKI di sekitar Sulawesi dibawah kendali Kodam XIV/Hasanuddin.

f. Operasi Seroja di Timor-timur. Pada saat pemerintah Portugis sedang akan melepaskan tanggung jawab atas bekas tanah jajahannya di Timor-Timurpada tahun 1975, kondisi Timor-timur tidak dapat terkendalikan lagi karena ketidak jelasan terhadap status bekas tanah jajahan tersebut. Disatu sisi pihak Apodeti ingin menggabungkan diri sebagai bagian dari negara Republik Indonesia sedang di sisi lain ada pihak yang ingin membentuk pemerintahan sendiri yang disebut Fretilin, tetapi berdasarkan fakta sejarah maka pada tanggal 24 Juni 1977 rakyat Tim-Tim telah mengintegrasi diri melalui hasil referendum/penentuan pendapat rakyat dan diterima oleh Republik Indonesia sebagai propinsi yang ke-27, namun sebagian besar anggota Fretilin menolak putusan tersebut dan tetap bergerak melaksanakan kegiatan subversif sebagai gerombolan separatis.

Regu patroli dalam Operasi Seroja Timur-timor 1975

Pada tahun 1978, Rai Arhanudri 141/BS mendapatkan perintah untuk melaksanakan operasi Tim-Tim dengan kekuatan satu Baterai dibawah pimpinan Kapten Arh Arifin yang tergabung dalam Komando tugas operasi. Dalam operasi ini terjadi kerugian personel yang berupa personel luka berat akibat terkena tembakan dan mendapatkan perawatan serius a.n. Pratu Sanuddin. (Yang bersangkutan saat ini sudah pensiun).

g. Satgas Pengamanan Perbatasan Irian. BerdasarkanPerintah Pangdam VII/Wirabuana maka pada tahun 2000 s.d 2001 satuan mengirimkan personel BP ke Satgas Yonif 725/Warogi sebanyak 30 orang untuk melengkapi kebutuhan organisasi Satgas a.n Kopda Karel Wisam dkk 29 orang untuk melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di wilayah Puncak Jaya.

h. Satgas Pengamanan Wilayah Poso.
1) Pada bulan Mei tahun 2000, 3 orang anggota Rai Arhanudri 141/BS melaksanakan BP sebagai staf operasi Satgas Yonzipur-8/ SMG a.n. Lettu Art Irwan S., Sertu Soni Pierry dan Praka Erwin ke Kabupaten Poso dengan nama operasi Cinta Damai sampai dengan awal tahun 2001.

2) Pada bulan Juli 2002, Satu SSK Rai Arhanudri 141/BS dengan diperkuat oleh beberapa personel dari Balakdam VII/Wrb (Total kekuatan 120 orang) dipimpin oleh Kapten Art Wirawan Yanuartono melaksanakan Operasi Sintuwu Maroso II di Kabupaten Poso sampai dengan bulan Juni 2003. Dalam pelaksanaan operasi ini, Kopda Azis dalam operasi sweeping kendaraan berhasil menggagalkan penyelundupan dukungan logistik terhadap pihak bertikai dengan menemukan munisi 5,56 mm sebanyak 1 box yang diselundupkan oleh warga sipil di dalam kendaraan.

3) Pada bulan Desember 2004 Satu SSK Rai Arhanudri 141/BS dibawah pimpinan Kapten Art Yudah Budi Handoyo di-BP-kan ke Satgas Yonzipur-8/SMG dalam melaksanakan Operasi Sintuwu Maroso IV ke Kabupaten Poso. Atas dasar permintaan masyarakat Poso yang meminta agar SSK Rai Arhanudri 141/BS tetap bertahan melaksanakan operasi di Poso meskipun Satgas Yonzipur-8 kembali ke Makassar dan digantikan oleh Satgas Yonkav-10/Serbu.SSK ini kembali ke Makassar pada bulan Nopember 2005.

4) Pada bulan Nopember 2005 Rai Arhanudri 141/BS melaksanakan operasi ke Poso tetapi kali ini tersebar dalam tiga wilayah yaitu Kabupaten Poso, Morowali dan Tojo Una-una dengan kekuatan 1 SSK dipimpi Kapten Art Yudah Budi Handoyo dalam tugas pengamanan Operasi Sadar Maleo.

SEJARAH SINGKAT
BATALYON ALTERI MEDAN 6/TAMARUNANG

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

MAYOR JENDERAL TNI CHOIRUL ANAM S.E.,M.M.

PANGLIMA DIVISI INFANTERI 3 KOSTRAD​

Populer